TPU Rorotan Jadi Makam COVID-19, DPRD Khawatir Tanahnya Berair
JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik menanggapi rencana penyediaan lahan makam khusus COVID-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan, Jakarta Utara.
Taufik tidak setuju perihal rencana tersebut. Sebab, menurut dia, Rorotan merupakan dataran rendah yang dekat dengan laut di Jakarta Utara.
"Saya belum tahu nih, di Rorotan bentuk tanahnya kayak apa. Jangan-jangan, digali setengah meter, berair. Ini yang repot," kata Taufik saat ditemui di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 30 September.
Menurut Taufik, lokasi pemakaman khusus COVID-19 masih bisa tertampung di TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur. Lagi pula, kata dia, lahan makam TPU Pondok Ranggon sedang diperluas 1,3 hektare.
"Saran saya sih, ini Tegal Alur sama Pondok Ranggon. Pondok Ranggon kan memungkinkan untuk perluasan, dilakukan perluasan," ucap politikus Gerindra tersebut.
Baca juga:
"Walapun orang yang meninggal akibat COVID-19, tapi kan tata cara penguburan tetep harus baik. Mungkin saja di Rorotan perlu dikeruk dulu," lanjutnya.
Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta kembali menyiapkan lahan pemakaman jenazah terkait COVID-19, baik yang telah terkonfirmasi positif maupun suspek, di TPU Rorotan.
Pengerjaan penyediaan lahan makam khusus COVID-19 ini dikerjakan oleh Dinas Bina Marga DKI. Kepala Dinas Bina Marga DKI Hari Nugroho menyebut lahan yang disiapkan seluas 20 ribu meter persegi atau 2 hektare.
"Dengan luas lahan makam dua hektare ini, diperkirakan bisa menampung 6.000 petak makam," kata Hari.
Hari menyebut, penyediaan lahan makam di TPU Rorotan telah dikerjakan sejak 17 September lalu. Diharapkan, lahan sudah siap digunakan pada bulan Desember mendatang.
Saat ini, kata Hari, Dinas Bina Marga masih melakukan pematangan untuk akses jalan masuk ke TPU seluas 210 meter persegi. "Sekarang baru mencapai empat persen. Lagi proses fill atau pengurukkan dan pembuatan akses jalan masuk menuju lahan pemakaman," jelasnya.