Klaim Tugas Pasukannya di Kyiv dan Chernihiv Selesai, Rusia Fokus Bebaskan Donbass
JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Hari Rabu, pasukannya berkumpul kembali di dekat ibukota Ukraina Kyiv dan kota utara Chernihiv, untuk fokus pada daerah-daerah penting lainnya dan menyelesaikan "pembebasan" wilayah Donbas timur yang memisahkan diri.
Pernyataan kementerian itu, bagian dari pembingkaian kembali tujuan yang dinyatakan Moskow dalam beberapa hari terakhir, datang sehari setelah Rusia mengatakan akan mengurangi operasi di dekat Kyiv dan Chernihiv untuk mendukung kemajuan dalam pembicaraan damai.
Ukraina dan Barat sama-sama bereaksi dengan kecurigaan terhadap pengumuman itu, mencurigai taktik oleh Moskow dalam menanggapi kerugian besar orang dan peralatan yang telah dideritanya selama lima minggu perang di mana Ukraina telah melakukan perlawanan sengit dan efektif.
Serangan Rusia di kedua lokasi berlanjut pada Hari Rabu, menurut wartawan Reuters di dekat Kyiv dan walikota Chernihiv, seperti dikutip 31 Maret, dengan pemimpin kedua kota ini menilai Rusia berbohong dengan melanjutkan serangan.
Lebih jauh dari pernyataan sebelumnya, kementerian pertahanan mengatakan pada hari ke-35 perang, Rusia telah mencapai 'semua' tujuan fase pertama dari apa yang digambarkannya sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
Dikatakan bahwa ini adalah untuk menyekat pasukan dan peralatan musuh untuk mempertahankan pusat populasi utama seperti Kyiv, tetapi tanpa menyerbu kota-kota itu, dan untuk memukul pasukan Ukraina dengan sangat keras, sehingga mereka tidak dapat dikerahkan di wilayah Donbas, yang sekarang dikatakan Rusia sebagai fokus utama serangannya.
"Dengan demikian, semua tugas utama Angkatan Bersenjata Rusia di arah Kiev dan Chernihiv telah selesai. Tujuan dari pengelompokan ulang Angkatan Bersenjata Rusia adalah untuk mengintensifkan tindakan di area prioritas dan, di atas segalanya, untuk menyelesaikan operasi pembebaskan Donbas sepenuhnya," sebut kementerian.
Sementara, Ukraina dan Barat menilai Rusia terpaksa menyederhanakan targetnya, fokus pada Donbass, setelah gagal merebut Kyiv dan kota-kota besar lainnya. Sebaliknya, Moskow menyangkal perebutan Kyiv dan kota besar lainnya menjadi tujuan mereka.
Baca juga:
- Invasinya Hadapi Perlawanan Sengit: Militer Rusia Disebut Tidak Punya 'Komandan', Shoigu dan Gerasimov Jadi Sorotan
- Rusia Janji Kurangi Operasi Militer, Wali Kota Kyiv: Tidak Benar, Sepanjang Malam Kami Dengar Ledakan
- Perundingan Damai Istanbul: Rusia Janji Kurangi Operasi Militer, Ukraina Usul Status Netral Tanpa Aliansi Politik-Militer
- Pembicaraan Hari Pertama Rusia-Ukraina di Istanbul Selesai, Delegasi Kyiv Ungkap Isu yang Dibahas
Diketahui, wilayah Donbas mencakup dua republik rakyat yang diproklamirkan sendiri oleh Rusia, dengan Moskow mengatakan pihaknya membantu untuk "membebaskan" mereka dari pasukan Ukraina.
Pemimpin Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin mengatakan pada Hari Rabu, operasi ofensif semakin intensif.
"Kami sangat menyadari, semakin lama waktu yang kami butuhkan untuk membebaskan wilayah kami, permukiman yang sekarang berada di bawah kendali Ukraina, semakin banyak korban dan kehancuran yang akan terjadi," singkatnya.