Produsen Air Minum Cleo Entitas Bisnis Tancorp Milik Konglomerat Hermanto Tanoko Bangun Tiga Pabrik Rp220 Miliar
JAKARTA - Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek CLEO PT Sariguna Primatirta Tbk melihat pertumbuhan industri AMDK tahun 2022 mengarah positif sehingga permintaan akan air minum kemasan terus meningkat.
Melihat hal ini, Perseroan optimis dengan menargetkan penjualan hingga double digit atau sekitar 30 persen meningkat dibandingkan capaian Perseroan di tahun sebelumnya.
Untuk mencapai target yang ditetapkan, tahun ini, CLEO melakukan ekspansi dengan menambah tiga pabrik pengolahan AMDK yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yaitu Balikpapan, Palangkaraya dan Palembang dengan masing-masing pabrik diproyeksikan berkapasitas hingga 100 juta liter.
"Adapun pembangunan ini, kami anggarkan dalam rencana capex perseroan yang berkisar Rp220 miliar," kata Wakil Direktur Utama CLEO Melisa Patricia dalam keterangannya, Senin 14 Maret.
Baca juga:
- Produsen Air Minum Cleo Anggota Tancorp Group Milik konglomerat Hermanto Tanoko Incar Penjualan Tumbuh 30 Persen
- Gerak Luwes Konglomerat Hermanto Tanoko setelah Antar Depo Bangunan IPO Rp493,57 Miliar, Mau Tambah 3 Gerai Lagi
- Suspensi Dibuka, Saham Golden Eagle Energy Milik Konglomerat Peter Sondakh Bisa Kembali Diperdagangkan Hari Ini
Melisa berharap, tahun ini CLEO dapat terus meningkatkan kinerja baik dan terus memberikan kontribusi untuk kesejahteraan maupun sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan hidup masyarakat.
"Hal ini juga wujud komitmen CLEO sebagai perusahaan produsen AMDK untuk terus meningkatkan kepercayaan pelanggan kami, melalui produk-produk berkualitas dan aman untuk dikonsumsi,” tutup Melisa.
Sebagai informasi, perusahaan yang merupakan bagian dari Tancorp Group milik konglomerat Hermanto Tanoko mencatat penjualan bersih pada Kuartal III-2021 senilai Rp802,94 miliar atau meningkat 11,55 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pada periode itu, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp136,60 miliar atau meningkat sebesar 44,88 persen.