Rusia Setuju Genjatan Senjata di Mariupol dan Volnovakha Tapi Cuma 5 Jam
JAKARTA - Rusia dan Ukraina akhirnya setuju gencatan senjata untuk sementara waktu di dua kota Mariupol dan Volnovakha selama lima jam. Rusia janji akan berhenti menembak dan membiarkan warga sipil yang ada di kota itu untuk segera pergi.
Inilah mungkin kabar baik dalam sepuluh hari terkahir ketika Vladimir Putin memulai operasi skala penuhnya di Ukraina.
Warga sipil di dua kota itu diperbolehkan pergi meninggalkan lokasi. Warga sipil akan diizinkan meninggalkan Mariupol, antara pukul 12:00-17:00 waktu Moskow, dikutip dari BBC.
Namun di kota-kota lain, peperangan masih terjadi, Sabtu 5 Maret.
Rusia sebelumnya mengatakan pasukannya yang telah mengepung kota pelabuhan Laut Azov di selatan Ukraina akan berhenti menembak dan membiarkan warga sipil lewat.
“Hari ini, 5 Maret, pihak Rusia menyatakan rezim diam dan membuka koridor kemanusiaan untuk keluarnya warga sipil dari Mariupol dan Volnovakha,” kata kementerian pertahanan Rusia itu.
Baca juga:
- 'Semua yang Mati Hari Ini karena Kelemahan Anda', Sindir Presiden Ukraina Zelensky ke NATO
- Berapa Banyak Warga Sipil yang Tewas di Ukraina Akibat Invasi Rusia? Ini Data yang Dipunya PBB
- Ternyata Bank-Bank Rusia Sudah Bersiap Hadapi Sanksi Dari AS Sejak Tahun Lalu, Ini Buktinya
- Rusia Klaim Hancurkan 1.612 Target Militer Ukraina: Stasiun Radar, Sistem Rudal S-300 hingga Drone