JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum menyetujui usulan Indonesia, untuk melakukan gencatan senjata dalam peperangannya dengan Rusia.
Hal itu disampaikan Prabowo setelah dirinya melaporkan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 6 Juni, terkait pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Forum Shangri-La Dialogue di Singapura beberapa waktu lalu.
"Saudara-saudara sekalian, saya baru saja melaporkan hasil pertemuan-pertemuan saya selama dua hari di Singapura. Saya bertemu dengan berbagai tokoh, menteri-menteri pertahanan dari beberapa negara. Saya juga jumpa dengan Presiden Zelensky, saya lapor ke Presiden," kata Prabowo dalam keterangannya dilansir ANTARA.
Prabowo mengatakan pada pertemuan dengan Zelensky, dia berusaha meyakinkan Zelensky, dengan menawarkan jasa-jasa baik Indonesia untuk membantu mendorong ke arah gencatan senjata.
"Beliau masih belum setuju dengan usul-usul kami, tapi kami terus akan berusaha," jelas Prabowo.
BACA JUGA:
Prabowo mengatakan pertemuannya dengan Zelensky di sela Forum Shangri-La Dialogue di Singapura, atas permintaan Zelensky sendiri.
Dalam kesempatan itu, Zelensky mengundang Prabowo untuk menghadiri KTT Perdamaian Perang Rusia-Ukraina di Jenewa, Swiss.
"Memang beliau (Zelensky) minta khusus ketemu Indonesia, dan ketemu saya. Beliau mengundang saya ke Jenewa, tapi tentunya nanti Presiden, Menlu akan menggodok, mungkin juga sama Menko Polhukam akan digodok sikap Indonesia yang final. Apakah kita hadir atau tidak," kata Prabowo.
Dia mengatakan banyak negara merasa KTT Perdamaian harus dihadiri semua unsur, dalam hal ini Rusia dan Ukraina.
Sementara kabar terakhir yang dihimpun, Rusia tidak diikutsertakan dalam KTT Perdamaian di Jenewa tersebut.