Gubernur Lemhannas: Usulan Prabowo Tekankan Solusi Damai Rusia-Ukraina
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto menilai usulan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto pada forum Shangri-La Dialogue Ke-20 di Singapura menekankan pada solusi damai untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

Andi menjelaskan Menhan RI lewat usulannya itu berupaya mendorong pihak-pihak yang berkonflik agar menghentikan kekerasan senjata yang masih terjadi sampai saat ini.

“Pak Prabowo menawarkan proposal damai untuk Ukraina yang betul-betul menekankan agar kita segera mencari solusi menghentikan kekerasan bersenjata dan melibatkan PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) dalam mencari solusi-solusi damai segera antara Rusia dan Ukraina,” kata Andi Widjajanto yang turut menghadiri Shangri-La Dialogue ke-20.

Dia menambahkan usulan yang disampaikan Prabowo juga menekankan pada dialog, kerja sama, dan kolaborasi yang seluruhnya mengedepankan pendekatan multilateral.

Dalam acara yang digelar oleh International Institute for Strategic Studies (IISS) di Singapura pada 2–4 Juni 2023, Prabowo juga mengajak para delegasi yang beberapa di antaranya para menteri pertahanan, untuk mengeluarkan sikap yang dapat meredam ketegangan, serta mengakhiri peperangan.

Menhan  saat menjadi panelis dalam Shangri-La Dialogue Ke-20 di Singapura, Sabtu (3/6) menyampaikan beberapa usulan untuk mengakhiri peperangan antara Rusia dan Ukraina.

“Yang pertama harus dilakukan adalah meminta pihak Ukraina dan Rusia untuk menerapkan gencatan senjata,” kata Prabowo dilansir ANTARA, Senin, 5 Juni.

Berikutnya, Prabowo juga mengusulkan agar pasukan dari kedua negara itu untuk mundur sejauh 15 kilometer dari titik gencatan senjata sehingga dapat menghadirkan wilayah demiliterisasi.

Terhadap wilayah demiliterisasi itu, Prabowo lantas meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membentuk dan menempatkan pasukan penjaga di sana.

"Kemudian, PBB menggelar referendum kepada masyarakat yang tinggal di wilayah demiliterisasi,” ucap dia.

Dia menyampaikan Indonesia akan menjadi negara pertama yang ikut menjadi pasukan penjaga perdamaian itu.

Prabowo juga mengusulkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menggelar referendum di wilayah-wilayah yang menjadi sengketa menyusul invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.

"PBB perlu mengatur dan melaksanakan referendum di wilayah-wilayah sengketa, untuk memastikan secara obyektif keinginan mayoritas penduduk di berbagai wilayah sengketa tersebut," kata Prabowo.

Usulan-usulan Prabowo tersebut sempat menimbulkan pertanyaan dari sebagian peserta pertemuan. Mereka mengkhawatirkan usulan itu menjadi pembenaran terhadap agresi yang dilakukan Rusia.

"Saya tidak mengatakan benar atau salah. Posisi Indonesia dalam agresi terhadap Ukraina jelas menentang. Yang saya sampaikan adalah jalan keluar. PBB harus mengambil sikap untuk menyelesaikan perang ini agar tidak berlarut-larut dan menyulitkan kehidupan di seluruh dunia,” jelas Prabowo.

Menurut dia, cara penyelesaian perang dengan membuat demiliterisasi bukan merupakan hal yang pertama dilakukan PBB. Prabowo mengatakan PBB pernah melakukan hal tersebut dalam perang di Korea, Vietnam, dan Afrika.