Invasi Rusia, Setengah Juta Orang Selamatkan Diri Keluar dari Ukrania
JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak pasukan Rusia menyerbu negara tersebut.
“Lebih dari 500.000 pengungsi kini telah melarikan diri dari Ukraina ke negara-negara tetangga,” kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, dikutip dari Al Jazeera, Selasa, 1 Maret.
Jumlah warga yang melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina dan jatuhnya korban jiwa terus melonjak. Per hari ini, setidaknya 102 warga sipil tewas akibat invasi tersebut.
Perwakilan tetap Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya mengungkapkan, total korban tewas sejak Rusia menerjunkan pasukannya ke Ukrania berjumlah 352 orang, termasuk 16 anak-anak.
Antrean panjang mobil dan bus terjadi di pos pemeriksaan di perbatasan Ukrania dengan Polandia, Hongaria, Slovakia, Rumania, dan Moldova. Warga sipil tersebut terus melarikan diri dari invasi Rusia.
Sementara terdapat warga sipil yang melintasi perbatasan dengan berjalan kaki, menyeret harta benda mereka menjauh dari perang dan masuk ke wilayah teritori pihak keamanan Uni Eropa.
Juru bicara UNHCR Shabia Mantoo bilang, data terbaru warga sipil yang melarikan diri dari invasi Rusia, sebanyak 281.000 orang memasuki Polandia, lebih dari 84.500 ke Hungaria, sekitar 36.400 ke Moldova, lebih dari 32.500 ke Rumania dan sekitar 30.000 ke Slovakia.
"Sisanya tersebar di negara lain yang tidak diketahui identitasnya," ujar Shabia.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan, penjaga di wilayah perbatasan telah diinstruksikan untuk mengizinkan semua warga negara asing keluar dari Ukrania.
Baca juga:
- Ketika Militernya Menyerbu Ukraina, Presiden Putin Malah Sedang Terima PM Pakistan di Moskow
- Waduh! Perang Rusia - Ukraina Bisa Bikin Harga Mi Instan Naik
- Militansi Warga Ukraina: Usai Ikat Janji Pernikahan di Tengah Sirene Serangan, Pasutri Ini Langsung Bergabung dengan Militer
- Di Tengah Ancaman Sanksi Dunia, Putin Gelar Pertemuan dengan Komunitas Bisnis Rusia
Menteri Luar Negeri Ghana, Shirley Ayorkor Botchwey menambahkan, pelajar asal Ghana di Ukrania hingga hari ini tidak menghadapi masalah ketika melintas keluar dari perbatasan.
Sebanyak 38 dari 220 warga Ghana telah meninggalkan Ukraina memasuki Polandia tanpa hambatan. Disusul lebih dari 460 warga Ghana lain masih dalam perjalanan keluar dari Ukraina ke negara-negara tetangga.
Pejabat Polandia membantah pemberitaan kantor berita Jerman DPA bahwa petugas perbatasan mereka 'menghalangi' warga yang ingin keluar dari Ukrania.
“Petugas Penjaga Perbatasan Polandia membantu semua orang yang melarikan diri dari zona perang di Ukraina. Kebangsaan atau kewarganegaraan tidak masalah,” kata pejabat Polandia dalam pernyataan.