Beri Selamat Keberhasilan Olimpiade Musim Dingin, Kim Jong-un Sebut China-Korea Utara Bakal Gagalkan Ancaman AS
JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjanji memperkuat kerja sama dengan China, bersama-sama 'menggagalkan' ancaman dan kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat dan sekutunya, sebut media pemerintah pada Hari Selasa.
Pemimpin Kim membuat pernyataan dalam pesan lisan kepada Presiden China Xi Jinping, mengucapkan selamat kepadanya atas keberhasilan penyelesaian Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, kantor berita negara KCNA mengatakan dalam sebuah ringkasan.
Korea Utara dan China membela dan memajukan sosialisme, sementara "menggagalkan kebijakan bermusuhan yang tidak terselubung dan ancaman militer AS dan pasukan satelitnya" dengan memperkuat kerja sama dan persatuan strategis, kata Kim, melansir Reuters 22 Februari.
Lebih jauh Pemimpin Kim memuji gelaran Olimpiade Musim Dingin, karena membuat tanda pada sejarah, mengatakan di bawah kepemimpinan Xi, China telah bertahan dalam menghadapi "krisis kesehatan parah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan manuver pasukan musuh."
Meski demikian, diketahui Korea Utara tidak berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin, yang berakhir pada Hari Minggu lalu.
Dalam surat sebelumnya dari otoritas olahraga pada Januari, Korea Utara menyalahkan 'kekuatan musuh' dan risiko COVID-19, sehingga kontingen Korea Utara tidak bisa mengikuti Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Baca juga:
- Rusia Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk, Presiden Biden Tanda Tangani Perintah Larangan Dagang dan Investasi
- Presiden Putin Akui Kemerdekaan Donetsk dan Lugansk, AS hingga Uni Eropa Ramai-ramai Siapkan Sanksi Baru
- Akui Kemerdekaan Wilayah Donetsk dan Lugansk, Presiden Putin Kirim Pasukan ke Ukraina Timur
- Krisis Perbatasan Ukraina-Rusia, Presiden Jokowi: Perang Tidak Boleh Terjadi
Untuk diketahui, atlet Korea Utara tidak memenuhi syarat untuk bersaing di bawah bendera nasional mereka, setelah negara itu gagal mengirim tim ke Olimpiade Musim Panas Tokyo tahun lalu, dengan alasan kekhawatiran COVID-19.
Sementara, China telah menjadi satu-satunya sekutu utama Korea Utara sejak keduanya menandatangani perjanjian pada tahun 1961.