Pesawat AS 'Dipepet' Jet Tempur Rusia di Laut Mediterania, Pentagon Hubungi Moskow
JAKARTA - Pesawat Angkatan Laut Amerika Serikat melakukan pertemuan 'sangat dekat' dengan beberapa jet militer Rusia, di atas perairan internasional di Mediterania akhir pekan ini, menurut beberapa pejabat AS yang mengetahui langsung laporan militer AS tentang insiden tersebut.
Sumber tersebut tidak merinci seberapa dekat pesawat Rusia itu dengan pesawat patroli maritim P-8 Poseidon Angkatan Laut AS, atau di mana tepatnya pertemuan itu terjadi, tetapi manuver oleh Rusia digambarkan sebagai 'tidak aman dan tidak profesional.'
"Kami telah menyampaikan kekhawatiran kami kepada pejabat Rusia melalui saluran diplomatik," kata Kapten Mike Kafka, Direktur Operasi Pers Pertahanan Pentagon, melansir CNN 17 Februari.
Pelaporan awal menunjukkan ada pertemuan tambahan berikutnya setelah itu, antara jet AS dan Rusia, yang merupakan pesawat tempur Sukhoi SU-35, menurut seorang pejabat pertahanan.
Beberapa pejabat mengindikasikan ada video kejadian tersebut. Tetapi Pemerintahan Biden belum secara terbuka mengakui rincian apa pun, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Rusia seiring penempatan pasukannya di perbatasan dengan Ukraina.
Pada Hari Rabu, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan AS tidak mengamati 'penarikan mundur yang berarti' dari pasukan Rusia di dekat Ukraina, meskipun media pemerintah Rusia melaporkan pasukan akan meninggalkan Krimea.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, mengatakan kepada surat kabar Jerman Die Welt, tidak akan ada serangan ke Ukraina "dalam beberapa minggu atau bulan mendatang."
Tetapi, AS dan NATO secara luas tetap skeptis terhadap pernyataan Rusia tentang de-eskalasi, karena kekuatan luar biasa yang diposisikan begitu dekat dengan Ukraina dan ambiguitas Kremlin tentang tujuan mendasar mereka.
Pertemuan antara pesawat AS dan Rusia di atas Laut Mediterania, meskipun ratusan mil jauhnya dari Ukraina, hanya menambah sensitivitas situasi.
Bukan hal yang aneh bagi pesawat Rusia untuk mendekati pesawat militer AS, tetapi sebagian besar interaksi dianggap aman dan profesional oleh AS.
"Meskipun tidak ada yang terluka, interaksi seperti ini dapat mengakibatkan salah perhitungan dan kesalahan yang mengarah pada hasil yang lebih berbahaya," kritik Kafka.
Baca juga:
- Tak Anggap Serius Pernyataan Stoltenberg, Jubir Kemlu Rusia: Sekretaris Jenderal NATO atau Bankir, Saya Masih Bingung
- AS dan NATO Sebut Rusia Masih Mengerahkan Pasukannya di Sekitar Ukraina, Menlu Blinken: Unit Penting Menuju Perbatasan
- Turki, Rusia dan Ukraina Dapat Gelar Pertemuan Trilateral, Presiden Erdogan Sebut Bisa di Ankara atau Istanbul
- Sempat Dihentikan Karena Penyebaran Varian Omicron, Singapura Lanjutkan Pembukaan Kembali Perbatasannya
CNN juga telah melaporkan pesawat militer AS mengawal sebuah pesawat kargo Rusia, serta pesawat tempur melintasi zona pengecualian udara di Suriah timur pada Hari Selasa, ketika Rusia gagal memberikan pemberitahuan awal yang sesuai tentang penerbangan mereka, menurut pejabat AS lainnya.
Pejabat AS terus mengatakan pertemuan dekat dan tak terduga ini berisiko salah perhitungan yang dapat menyebabkan insiden militer.
"AS akan terus beroperasi dengan aman, profesional, dan konsisten dengan hukum internasional di perairan dan wilayah udara internasional. Kami berharap Rusia melakukan hal yang sama," tandas Kafka.