Silmy Karim: Punya Julukan Direktur Utama Spesialis BUMN Sakit
JAKARTA - Nama Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Silmy Karim menjadi sorotan publik. Hal ini terjadi lantaran bos salah satu BUMN ini sempat diusir dari rapat Komisi VII DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 14 Februari 2022. Mula perkara terjadi saat Silmy terlibat perdebatan dengan pimpinan rapat yang sekaligus Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi. Perdebatan Silmy dengan anggota dewan terjadi ketika pimpinan rapat mengomentari pabrik baja blast furnace yang mangkrak kepada Silmy Karim.
Lantas seperti apa sosok Silmy Karim?
Silmy diketahui merupakan seorang profesional muda yang berkecimpung dalam bidang pertahanan dan industri pertahanan sebelum bergabung dengan perusahaan-perusahaan pelat merah. Sepak terjangnya membuat ia mendapat banyak penawaran untuk memimpin BUMN bermasalah. Bahkan ia punya julukan sebagai Direktur Utama spesialias BUMN sakit.
“Saya suka tantangan dan dalam hidup itu saya percaya pasti ada purpose. Jadi selama kita tidak menginginkan suatu jabatan, kita dalam posisi menerima,artinya kita diberikan amanah”
Silmy dikenal juga sebagai sosok yang mampu menguntungkan Krakatau Steel. Usaha Silmy dalam meningkatkan untung PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dimulai di tahun 2011 sampai dengan 2018. Akumulasi utang Krakatau Steel saat itu mencapai Rp31 triliun.
Terakhir Silmy sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Salah satu restrukturisasi yang dilakukan di Krakatau Steel adalah dalam hal restrukturisasi utang. Proses restrukturisasi ini memakan waktu lebih dari 1 tahun dan selesai dengan baik ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian restrukturisasi utang pada tanggal 12 Januari 2020 antara Krakatau Steel dengan 10 krediturnya.
Saat dilakukan restrukturisasi, utang Krakatau Steel sebesar 2,2 milyar dolar AS (Rp35 triliun). Karena nilai utangnya yang sangat besar, membuat restrukturisasi ini disebut juga restrukturisasi utang perusahaan terbesar di Indonesia.
Krakatau Steel berhemat sebesar 685 juta dolar AS (Rp11 triliun) dari program restrukturisasi ini. Sukses kedua di Krakatau Steel adalah ketika perusahaan itu berhasil mencatat keuntungan sebesar 74,1 juta dolar AS (Rp1 triliun) pada triwulan 1 tahun 2020.
Perjalanan Karir
“Setiap ada persoalan kita petakan, otomatis membuat kita ingin tahu. Setiap pimpinan harus bisa mengambil keputusan, memotivasi tim dan mendelegasi, itu yang penting.”
Dikenal sebagai sosok pemimpin yang menjalani berbagai lahan berbeda dengan persoalan masing-masing, di setiap tempat ia berhasil memperbaiki kondisi yang ada dan menorehkan prestasi. Penugasan lain yang tak kalah penting adalah ketika Silmy ditunjuk sebagai Direktur Utama PT. Pindad (Persero) pada tahun 2014, Ia berhasil mengangkat nama dan peran strategis industri pertahanan dalam negeri.
Saat ia menjabat, popularitas Pindad tampak sekali terangkat dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, ditambah saat itu (tahun 2015) kontingen Indonesia berhasil memenangkan lomba menembak militer AASAM (Australian Army Skills at Arms Meeting) di Australia. Kontingen Indonesia kala itu menyabet 30 medali emas dari 50 yang dipertandingkan, artinya Indonesia memperoleh lebih dari separuh medali emas yang tersedia, mengalahkan kontingen dari Amerika Serikat, Australia, Perancis, Inggris, dll.
Kemenangan dan dominasi Indonesia pada kejuaraan AASAM tersebut sempat heboh karena senjata Pindad yang digunakan oleh kontingen Indonesia akan dibongkar oleh panitia karena adanya kecurigaan bahwa senjata Pindad yang digunakan kontingen Indonesai tidak sesuai dengan standar dari spesifikasi pabrikan atau telah dilakukan modifikasi. Sukses lain di Pindad adalah ketika Pindad berhasil merancang dan memproduksi eskavator (alat berat).
Silmy juga pernah bertugas diberbagai institusi pemerintah seperti di Kementerian Pertahanan RI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Penugasan dari berbagai institusi negara ini merupakan kesempatan yang sangat langka yang tidak dimiliki banyak orang, hal ini menunjukan kepercayaan negara kepadanya begitu besar. Dan Pengalaman penugasan dan organisasi yang beragam membuatnya memiliki kemampuan leadership yang kuat dan jaringan yang luas, hal ini memudahkannya dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan dalam penugasan.
Pada tahun 2008, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis (PAB) TNI, Silmy Karim ditunjuk menjadi Anggota Timnas PAB TNI. Tugas utama tim tersebut adalah melakukan pengalihan aktivitas bisnis yang dimiliki oleh TNI secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan amanat Pasal 76 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
TNI tidak diperkenankan lagi berbisnis karena menurut UU TNI definisi TNI yang profesional salah satunya adalah tidak boleh berbisnis. Ini merupakan tugas yang tidak mudah karena tim bentukan Presiden RI ini harus mengambil alih sumber pemasukan yang diperoleh TNI di luar dari APBN.
Setelah sukses menjalankan tugas berat di Timnas PAB TNI, Silmy pada tahun 2009 diminta oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) RI Sjafrie Sjamsoeddin untuk bergabung di Kementerian Pertahanan RI (saat itu disebut Departemen Pertahanan RI).
Dunia Militer
Pria kelahiran Tegal pada 19 November 1974 ini sebenarnya tidak memiliki latar belakang pendidikan mililer maupun pertahanan. Namun atas prakarsa Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, Silmy mendapat kesempatan menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan. Ia mengenyam pendidikan militer dan pertahanan di luar negeri, mulai dari NATO School di di Jerman hingga ke Harvard University dan Naval Postgraduate School di Amerika Serikat. Berbekal pengetahuan dari hasil pendidikan tersebut, Silmy menjadi salah satu pakar di Indonesia pada bidang Manajemen Pertahanan dan National Security.
Di Kementerian Pertahanan RI, tugas yang diamanatkan ke Silmy pertama kali adalah sebagai Penasihat Menteri Pertahanan. Jabatan ini dimulai semenjak ia ditempatkan sebagai Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan RI hingga tahun 2014. Kemudian di bidang industri pertahanan, sejak 2010, Silmy masuk sebagai Anggota Tim Asistensi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Baca juga:
- Keberhasilan Penelitian Obat Covid-19 adalah Harapan Besar Dunia dalam Menghadapi Wabah Corona
- PPKM: Rem Tangan Pemerintah untuk Menghentikan Laju Omicron
- Cerita Marc Marquez dan Masalah Gangguan Pengelihatan yang Dideritanya
- Kecelakaan Bus di Indonesia: Dalam Dua Tahun Terakhir Sudah Menelan 119 Korban Jiwa
Ia pun ikut merancang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Jabatan terakhirnya di KKIP adalah Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar Lembaga. Atas jasanya dalam penugasan di Kementerian Pertahanan RI, Ia mendapatkan bintang jasa Dharma Pertahanan Republik Indonesia pada tahun 2014.
Selain di bidang pertahanan, Silmy yang sempat mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan intelijen di Jerman. Karenanya ia juga bergabung di Badan Intelijen Negara (BIN) menjadi Anggota Dewan Analis Strategis (BIN) sejak 2013. Pengalamannya di bidang ekonomi, pertahanan, intelijen, serta keamanan nasional dan keamanan internasional membuatnya dapat berkontribusi dengan baik dalam penugasannya di BIN.
Tangan Dingin di BUMN
“Menjadi pemimpin baik jangan sampai terjebak ke energi negatif. Pimpinan yang baik bisa melihat kelebihan yang satu dan kelebihan yang lainnya.”
Penugasan di BUMN diawali saat Silmy ditugaskan menjadi komisaris di PT. PAL (Persero) pada tahun 2011. Penugasan ini membawa misi Kementerian Pertahanan RI dalam memastikan program pembangunan kapal selamdan kapal perang di PT PAL (Persero) bisa terlaksana dengan baik beserta proses alih teknologinya berjalan dengan sukses.
Pada bulan Oktober 2014, posisi Direktur Utama PT Pindad (Persero) kosong karena Sudirman Said diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Silmy akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) menggantikan Sudirman melalu proses Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden RI.
Setelah sukses membenahi dan meningkatkan kinerja PT Pindad (Persero) dalam waktu 1 tahun 7 bulan (22 Desember 2014-3 Agustus 2016), Silmy diberikan kepercayaan untuk memperbaiki
BUMN lainnya yaitu PT. Barata Indonesia (Persero) mulai 7 Agustus 2016. Setelah bertugas di PT. Barata Indonesia (Persero) selama 2 tahun 1 bulan, Menteri BUMN memberi tugas lain untuk membenahi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 6 September 2018.
Diluar tugas di pemerintahan, Silmy sebelumnya juga pernah berkarier di perusahaan publik dengan menjadi Komisaris Independen PT Bentoel International Investama Tbk. (RMBA), dan PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI). Karena reputasi profesionalisme yang dimilikinya membuat ia dipercaya oleh perusahaan global untuk duduk sebagai Komisaris Utama PT. MAN Diesel & Turbo Indonesia, serta sebagai Komisaris PT. GE Power Solutions Indonesia.
Pengalaman Organisasi
Selain itu, ia dikenal aktif dalam sejumlah organisasi kepemudaan dan sosial seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), serta Yayasan Paramadina.
Fakta Hobi Silmy Karim
- Menyukai olahraga sepak bola sejak kecil , jika dulu bermain antar kampung sekarang setiap bermain bola menyewa stadion Senayan bersama para mantan pemain sepak bola nasional
- Punya grup sepedaan bersama Pramono Anung
- Mengkoleksi lukisan baik dari pelukis pemula maupun terkenal
Walaupun belum centang biru, Silmy memiliki jumlah followers yang cukup banyak di Instagram yaitu lebih dari 13 ribu. Pada kolom bio, Silmy Karim menulis bahwa ia adalah pesepeda dan striker sepakbola amatir ,yang memiliki hobi menjadi CEO.
Profil Silmy Karim
Nama Lengkap: Silmy Karim
Tempat dan tanggal lahir: Tegal/13 November 1974
Profesi: Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Anak: Raska Emir, Keisha Samira, Siarra Kalila, Salma Safina
Pendidikan:
- Sarjana Ekonomi Universitas Trisakti(1997)
- Magister Ekonomi Universitas Indonesia(2007)
- Georgetown University, GLS, Washington D.C., AS (2010)
- George C. Marshall European Center for Security Studies, Program in Advance Security, Garmisch-Partenkirchen, Jerman (2012)
- NATO School, Oberammergau, Jerman (2012)
- Harvard Universitydi Bidang Pertahanan Nasional dan Internasional, Cambridge,Massachusetts, Amerika Serikat (2012)
- Naval Postgraduate School (NPS)di Bidang Manajemen Pertahanan, Monterey, California, Amerika Serikat (2014)
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada Maret 2021: Rp205.438.672.909.
Media sosial: Instagram@silmykarim