Profil Silmy Karim, Dirjen Imigrasi Baru yang Berharta Rp200 Miliar
Silmy Karim. (Savic Rabos, DI Raga VOI)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebagian orang mungkin ingin mengetahui profil Silmy Karim setelah ia terpilih sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Silmy ditunjuk sebagai Dirjen Imigrasi setelah melewati serangkaian seleksi Kemenkumham. Silmy berhasil menyisihkan sejumlah kandidat lain dalam proses seleksi terbuka.

Dia berhasil mengungguli dua kandidat lainnya, yakni Staf Ahli Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Bidang Ekonomi Lucky Agung Binarto, dan Purnawirawan TNI Au sekaligus Kalibatkang Kementerian Pertahanan Julexi Tambayong.

Profil Silmy Karim

Silmy Karim merupakan Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. Sebuah BUMN yang bergerak di bidang produksi baja.

Sebelum ambil bagian di BUMN dan pemerintahan, Pria kelahiran Tegal, Jawa Tengah 19 November 1974 itu dikenal sebagai profesional yang berfokus dalam industri pertahanan.

Silmy memang tidak mempunyai background di bidang pendidikan dan militer. Akan tetapi, ia pernah mendapat kesempatan menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan atas prakarsa Wakil Menteri Pertahanan saat itu, Sjafrie Sjamsoedin.

Silmy kemudian disekolahkan ke luar negeri untuk mengenyam pendidikan militer dan pertahanan, mulai dari NATO School (Jerman) Harvard University di Amerika Serikat, Naval Post Graduate School di Amerika Serikat, dan George C Marshall European Center for Security Studies di Jerman, sebagaimana dihimpun VOI dari berbagai sumber.

Setelah kembali ke Tanah Air, Silmy menjadi pakar bidang manajemen pertahanan dan keamanan nasional. Itulah alasan dia direkrut untuk menduduki sejumlah jabatan di pemerintahan.

Posisi di pemerintahan yang pernah diemban oleh Silmy antara lain:

  • Anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI (2007-2008)
  • Anggota Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009)
  • Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar lembaga, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) (2010-sekarang)
  • Anggota Tim Pengendali Aktivitas Bisnis TNI (2010-2011)
  • Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2010-2011)
  • Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan (2010-2014)
  • Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara (2013-2015)

Selain itu, Silmy juga mempunyai track record yang baik di bidang bisnis. Lulusan Universitas Trisakti itu kerap diminta untuk mengurusi sejumlah BUMN bermasalah.

Silmy tercatat pernah menjabat sebagai komisaris dan direktur utama di sejumlah BUMN, seperti:

  • Komisaris PT PAL Indonesia (Persero) (2011-2014)
  • Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero) (Agustus 2016-September 2018)
  • Direktur Utama PT Pindad (Persero) (Desember 2014-Agustus 2016)
  • Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (sejak September 2018)

Tak cukup sampai disitu, Silmy juga pernah menduduki pos-pos penting di lembaga industri besi dan baja, yakni:

  • Chairman The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) (2018-Sekarang)
  • Vice Chairman South East Asia Iron & Steel Institute (SEAISI) (2021-2022)
  • Chairman of Finance Committee SEAISI (2021-2022)
  • President ASEAN Iron and Steel Council (AISC) (2022-sekarang)
  • Chairman South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI) (2022-sekarang)

Harta Kekayaan Silmy Karim

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per 10 Maret 2022 untuk periodik 2021, Silmy Karim memiliki harta kekayaan mencapai Rp208,89 miliar.

Harta tersebut berupa 16 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan. Tanah-tanah ini, didapatkan Silmy dari warisan maupun hasil sendiri.

Adapun total nilai dari 16 bidang tanah dan bangunan yang dimiliki Silmy Karim mencapai Rp145,01 miliar.

Selain itu, Silmy juga tercatat memiliki tujuh unit alat transportasi dan mesin berupa kendaraan sepeda motor dan mobil. Di antaranya Motor Harley Davidson tahun 2003 senilai Rp450 juta dari hasil sendiri. Lalu, Motor Harley Davidson tahun 1998 Rp450 juta dari hasil sendiri.

Lalu, mobil Jeep CJ7 tahun 1988 senilai Rp275 juta dari hasil sendiri. Kemudian, mobil Mercedes Benz 280E tahun 1979 senilai Rp500 juta dari hasil sendiri. Selanjutnya, mobil Toyota Land Cruiser tahun 1981 senilai Rp350 juta dari hasil sendiri.

Kemudian, mobil Jeep Wrangler tahun 1996 senilai Rp450 juta dari hasil sendiri. Kemudian, mobil Land Range Rover tahun 1996 senilai Rp500 juta dari hasil sendiri.

Adapun total nilai dari tujuh unit alat transportasi dan mesin berupa kendaraan sepeda motor dan mobil yang dimiliki Silmy Karim mencapai Rp2,97 miliar.

Silmy juga tercatat memiliki harga bergerak lainnya dengan nilai Rp7,2 miliar. Lalu, surat berharga senilai Rp9,5 miliar. Serta kas dan setara kas yang mencapai Rp53,21 miliar.

Silmy tercatat memiliki utang miliaran rupiah. Utang yang dilaporkan dalam LHKPN tercatat Rp9 miliar.

Dengan rincian tersebut, maka seluruh harta kekayaan Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim yang tercatat dalam LHKPN mencapai Rp208,8 miliar.

Demikian informasi seputar profil Silmy Karim, Dirjen Imigrasi yang berharta Rp208,8 miliar.