18 Ribu Pasien COVID-19 Dirawat di RS, Menkes: 10 Ribu OTG dan Bergejala Ringan

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kapasitas rumah sakit yang disiapkan oleh pemerintah untuk pasien COVID-19 berjumlah 120 ribu.

Dari jumlah tersebut baru belasan ribu yang ditempati oleh pasien sehingga jumlah ketersediaan rumah sakit saat ini masih banyak.

"Rumah sakit kita sekarang terisi 18 ribu, pasnya 18.966 sementara kapasitas total rumah sakit kita 400 ribu dan yang disiapkan untuk COVID-19 120 ribu," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 7 Februari.

"Jadi dari 120 ribu terisi per kemarin 18.966 yang sudah terkonfirmasi," imbuhnya.

Dari jumlah 18.966 orang tersebut, Budi bilang, ada 15.522 yang dinyatakan terkonfirmasi dan 10 ribu di antaranya adalah orang tanpa gejala (OTG) maupun bergejala ringan.

Meskipun angka keterisian rumah sakit masih sedikit, pemerintah meminta pasien COVID-19 yang tak bergejala maupun bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah maupun terpusat.

Tujuannya, agar mereka yang butuh perawatan karena gejala berat bisa segera ditangani dan efisiensi.

"Jadi sebenarnya ke depannya kalau OTG dan gejala ringan isolasi mandiri atau terpusat maka sebenarnya keterisian rumah sakit kita itu masih sangat rendah," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Budi juga memerinci layanan telemedicine terus digunakan untuk mendukung kegiatan isolasi mandiri yang dilakukan pasien positif COVID-19. Bahkan, selama ini, layanan itu telah digunakan sebanyak 150 ribu kali dengan 38 ribu obat telah dikirimkan.

Ke depannya, layanan telemedicine untuk memperkuat isolasi mandiri akan dilakukan di wilayah lain di luar Jakarta. Ada beberapa wilayah yang akan menjadi perhatian pemerintah yaitu Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Jogja, Malang Raya dan Denpasar.

"Sekali lagi jangan panik, jangan jemawa, tetap waspada, kalau sedang naik kotanya kita kurangi mobilitas, stay saja di rumah," pungkas Budi.