BNI Caplok Bank Mayora Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja Senilai Rp3,5 Triliun, Angka yang Masuk Akal?
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) alias BNI telah resmi mengumumkan akan mengakuisisi 63,92 persen Bank Mayora sebagai upaya perseroan untuk mendirikan bank digital. Akuisisi tersebut ditargetkan kelar pada Mei 2022.
Skema akuisisi akan dilakukan dengan membeli saham yang sudah ada yang dimiliki International Finance Corporation (IFC) dan mengambil alih saham baru yang akan diterbitkan Bank Mayora sebanyak 1.029.151.550 yang mewakili 54,9 persen dari saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Adapun nilai akuisisi tersebut mencapai Rp3,5 triliun. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo mengatakan, pihaknya sudah mengonfirmasi kepada manajemen BNI terkait nilai transaksi tersebut.
"BBNI mengatakan secara total, akan membayar Rp3,5 triliun untuk mendanai akuisisi tersebut," tulisnya dalam riset, dikutip Senin 31 Januari.
Rinciannnya, terdiri dari Rp500 miliar untuk mengakuisisi saham yang ada dari IFC dan sebesar Rp3 triliun dianggarkan untuk menyerap seluruh saham baru yang akan diterbitkan Bank Mayora.
Baca juga:
- Mayora, Produsen Beng Beng dan Kopiko Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja Ini Raup Penjualan Hampir Rp20 Triliun di Kuartal III 2021
- BNI Bakal Caplok Bank Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja, Mau RUPS di Maret dan Akuisisi Rampung pada Mei 2022
- Jual Gilus Mix secara Door to Door, Mayora Milik Konglomerat Jogi Hendra Atmadja: Strategi yang Biasa Dilakukan Produsen Minuman
Menurut Handiman, nilai akuisisi ini akan menyiratkan price to book value 2x. Mirae Asset Sekuritas melihat hal itu masih cukup masuk akal.
Terkait rumor sebelumnya, BBNI akan menggandeng perusahaan teknologi (digosipkan Sea Group, yakni Sea Group. Shopee), BBNI mengklarifikasi bahwa itu akan menjadi langkah selanjutnya.