Harga Minyak Goreng Bimoli Milik Konglomerat Anthony Salim di Medan Sudah Mulai Turun meski Belum Sentuh Rp14.000 per Liter
JAKARTA - Harga minyak goreng curah dan kemasan di pasar tradisional Kota Medan mulai turun di awal pekan ini, meski belum Rp14.000 per liter seperti yang diinstruksikan pemerintah.
"Hasil pantauan Tim Monitoring Pasar Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) Sumut, harga minyak goreng di pasar tradisional Medan sudah ada penurunan," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sumatera Utara (Sumut), Barita Sihite di Medan, dikutip dari Antara, Kamis 27 Januari.
Kalau pada 25 Januari, harga minyak goreng curah kuning masih rata-rata sebesar Rp18.545 per liter, maka di 26 Januari tinggal Rp18.503 liter. Adapun harga minyak kemasan merek Bimoli turun menjadi rata-rata Rp19.797 dari sebelumnya Rp20.140 per liter.
"Alhamdulillah sudah ada penurunan harga minyak goreng di Medan, walau belum. menyentuh Rp14.000 per liter seperti yang diminta pemerintah," katanya.
Bimoli merupakan salah satu minyak goreng yang diproduksi oleh perusahaan milik konglomerat Anthony Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk.
Adapun Barita mengakui, pemerintah pusat memang memberi kelonggaran waktu untuk pedagang tradisional mengikuti harga jual yang ditetapkan pemerintah Rp14.000 per liter.
Harapannya, pedagang bisa segera menyesuaikan harga minyak goreng seperti ditetapkan pemerintah.
Baca juga:
- Wilmar, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune Milik Konglomerat Martua Sitorus Raup Penjualan Rp3,68 Triliun di Kuartal III 2021
- Deretan Konglomerat Kelapa Sawit yang Nikmati Berkah dari Naiknya Harga Minyak Goreng: Martua Sitorus, Anthony Salim, Eka Tjipta, hingga Sukanto Tanoto
- Ini Penyebab Wilmar Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune Labanya Anjlok 20 Persen Meski Raup Pendapatan Rp1,1 Triliun
Apalagi pemerintah sudah melakukan kebijakan pembatasan ekspor minyak sawit mentah (CPO) yang merupakan bahan baku minyak goreng.
Dengan semakin lebih fokus pada penjualan di dalam negeri, maka harga CPO bisa disesuaikan sehingga bisa mengendalikan harga minyak goreng yang masih mahal.
"Tim Disperindag Sumut terus memantau harga minyak goreng di pasar," katanya.