Panasonic Produksi Baterai Baru untuk Tesla, Diklaim Tambah Jangkauan Mobil Hingga 20 Persen
JAKARTA - Panasonic Jepang akan mulai memproduksi baterai lithium-ion baru untuk mobil listrik produksi Tesla mulai awal tahun 2023. Nikkei juga melaporkan pada Senin, 24 Januari bahwa pabrikan baterai asal Jepang itu juga berencana untuk menginvestasikan sekitar 80 miliar yen (Rp 10,1 triliun) untuk fasilitas produksi di Jepang.
Powerpack, baterai listrik produksi Panasonic, diklaim dapat membantu membuat kendaraan listrik (EV) lebih menarik bagi pengendara karena lebih irit. Penghematan itu bisa menambah dan memperluas jangkauan jelajah sekitar seperlima atau 20 persen. Nikkei melaporkan hal ini meski belum ada konfirmasi lebih lanjut tentang klaim tersebut.
"Kami sedang mempelajari berbagai opsi untuk produksi massal, termasuk jalur produksi uji yang kami bangun tahun bisnis ini. Namun, kami tidak memiliki apa pun untuk diumumkan saat ini," kata Panasonic dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters.
Baca juga:
- Whale Ethereum Pilih Stablecoin di Saat Market Kripto Ambrol
- Setelah Larang Kripto, Rusia Segera Uji Coba Rubel Digital
- Dua 'Pembunuh Ethereum' Ini Disebut-sebut Bakal Bullish di Tahun 2022, Siap Ancam Posisi ETH
- Teleskop TESS Berhasil Temukan 5.000 Exoplanet, Penelitian Akan Terus Berlanjut Hingga Akhir Tahun
Panasonic meluncurkan baterai format 4680 (lebar 46 milimeter dan tinggi 80 milimeter) pada bulan Oktober lalu. Ukuran ini sekitar lima kali lebih besar dari baterai yang saat ini dipasok ke Tesla. Baterai itu juga diharapkan dapat membantu pembuat kendaraan listrik AS menurunkan biaya produksi.
Menurut laporan Nikkei, Panasonic akan membuat 4680 baterai di sebuah pabrik di prefektur Wakayama di Jepang Barat, dengan output kurang dari 10 gigawatt jam setahun, setara dengan sekitar 150.000 kendaraan.
Panasonic adalah satu-satunya pembuat baterai Tesla yang lebih canggih, dan memastikannya tetap menjadi pemasok utama bagi perusahaan mobil listrik asal AS. Setidaknya untuk model yang lebih mahal, bahkan ketika pembuat EV saat ini terus mencari pemasok baterai di China dan di tempat lain, yang lebih murah dan lebih tahan lama.