Geulis Pisan Cara Desy Ratnasari Minta Masyarakat Sunda Memaafkan Arteria Dahlan
JAKARTA - Desy Ratnasari ikut mengomentari pernyataan Arteria Dahlan yang membuat warganet heboh. Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan dianggap menyinggung bahasa Sunda saat mengkritik kepala Kejaksaan Tinggi dalam rapat kerja bersama Kejaksaan Agung.
Dia pun meminta maaf kepada warga Jawa Barat atas pernyataannya yang menuai polemik itu. "Saya tidak ada niat, tidak ada maksud, tidak ada tujuan untuk mendiskreditkan, untuk merendahkan keluarga kami dari suku Sunda. Mendiskreditkan bahasa Sunda dan masyarakat Jabar pada umumnya," ujar Arteria di Ruang Fraksi PDIP, Kamis, 20 Januari.
Dalam rapat kemarin, Arteria mengaku bermaksud mengingatkan Kajati terkait untuk berbahasa nasional agar lebih mudah dimengerti. Tanpa bermaksud menghubung-hubungkan dengan suku tertentu namun berdasarkan kompetensi, kapasitas dan kapabilitasnya.
"(Dalam rapat, red) 15 menit semuanya untuk kejaksaan semua puji, baik-baik untuk instansi kejaksaan. Ini ada sedikit kritik ke kajati, jadi bukan bicaranya orang Sunda," jelasnya.
Baca juga:
- Serba Biru, 5 Penampilan Desy Ratnasari Bisa Usir Hati yang Sendu
- Niat Tulus Minta Maaf ke Warga Jabar, Arteria Dahlan: Tidak Ada Niat Diskreditkan Bahasa Sunda, Cuma Kritik ke Kejati
- Eksklusif Cut Meyriska dan Roger Danuarta Berkisah Tentang Indahnya Cinta dalam Rumah Tangga
- Rano Karno Jadi Orang Tua yang Menyebalkan di Film Ada Mertua di Rumahku
Pernyataan maaf itu ditanggapi positif oleh Desy Ratnasari, Ketua DPW PAN Jawa Barat, lewat sebuah video di Instagram. "Sampurasun, rampes. Alhamdulillah akhirnya Kang Arteria meminta maaf. Heboh banget, seneng banget. Semoga hati orang Sunda gak tersakiti," ujar Desy dalam bahasa Sunda yang diberi arti bahasa Indonesia dikutip dari Instagram @desyratnasariterdepan, Jumat, 21 Januari.
"Ini bisa menjadi sebuat pelajaran penting bagi kita semua dimanapun Anda bErada. indonesia beragam banyak bahasa daerah yang bisa menjadi ciri bangsa kita. Ciri bahwa kita beragam dan ciri bahwa kita kaya akan keberagaman. Ini menjadi kekuatan kita, tergantung bagaimana kita memanfaatkan kekuatan," pesan Desy Ratnasari.