Bagikan:

JAKARTA - Perjalanan cinta Cut Meyriska dan Roger Danuarta bak dongeng yang menarik untuk disimak. Pasangan yang dipertemukan oleh peran di sinetron ini menikah di Medan pada 17 Agustus 2019 lalu. Usai menikah banyak perubahan yang mereka alami.

Chika, panggilan akrab Cut Meyriska, merasakan perbedaan signifikan ketika menghadiri premire film Pintu Surga Terakhir di Epicentrum, Kuningan Jaksel. Penggemarnya semakin banyak dan antusias mendukung duet mereka di film.

"Nggak yangka ya, justru kita pas premiere itu kita bingung ini mereka sudah pada berani belum ya kembali ke bioskop. Apakah mereka excited atau masih takut-takut. Bersyukur banget ternyata kemarin seantusias itu jauh-jauh datang, bela-belain, ditambah lagi responnya benar positif," kata Roger.

"Kita nggak nyangka dengan antusiasme penonton, happy semua, kita jadi senang karena hasil kerja keras kita dihargai sama penonton," kata Chika.

Cut Meyriska dan Roger Danuarta (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Sempat buka tutup selama pandemi COVID-19, bioskop sangat terdampak dengan adanya pembatasan kegiatan sosial. Nyaris dua tahun, film Indonesia tak menyambangi bioskop. Roger sendiri antusias menonton kembali ke bioskop.

"Setelah sekian lama nggak ke bioskop itu kangen banget. Pas kita lihat yang datang ramai itu kayak kerja keras kita terobati. Capek kita hilang," paparnya.

Jika sebelumnya Chika banyak dibenci emak-emak karena peran antagonis di sinetron, kini banyak emak-emak yang mendukungnya. "Sebelumnya itu banyak yang benci aku ya. Aku suka lupa diri, sudah pakai hijab dan main protagonis masih suka lupa. Karena dulu aku terlalu sering banyak yang bully. Pikiran aku ada emak-emak bakal bully aku. Tapi ini datang dengan sayang kepadaku. Jadi kayak nggak percaya, serius ini?" paparnya.

Chika melihat perubahan itu sebagai buah kerja kerasnya dalam akting. Reaksi emak-emak yang antusias mendukung membuatnya bangga. Pasalnya Cut Meyriska setelah memainkan karakter Hello Kitty di sinetron Catatan Hati Seorang Istri selalu diidentikan dengan pelakor selama bertahun-tahun.

Cut Meyriska dan Roger Danuarta (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

"Berarti aku bisa memainkan karakter yang dibenci bisa, disayang bisa. Jadi itu sebuah kebanggaan buat aku sendiri. Aku selama ini kan nggak percaya diri, berhasil nggak ya? Bisa nggak ya? Kalau orang benci sudah berhasil, aku diem saja orang sudah sebel sama aku. Padahal aslinya nggak kayak gitu. Mendapat peran protagonis itu tantangan dengan mataku dan wajahku yang sudah dicap galak sebelumnya," kata Chika.

Aktris kelahiran 26 Mei ini selalu mendapat peran eksentrik di berbagai sinetron. Cut mengingat setelah Hello Kitty, ia mendapat peran menikah dengan om-om di sinetron Anak Jalanan, kemudian menjadi orang gila di Putri Titipan Tuhan.

Gara-gara peran antagonis itu, Chika mengaku sering dibenci penonton. "Sejak dia mulai berhijab kayaknya berubah," ujar Roger menimpali.

"Benar, kayaknya setelah pakai hijab perannya sudah nggak jahat lagi. PErnah main sama Roger sebelum jadi suami istri, jadi ibu-ibu ngeselin juga. Hanya sebatas itu, aku nggak ngeh banyak yang suka apalagi ibu-ibu," kata Chika.

Pernikahan Membawa Berkah

Cut Meyriska dan Roger Danuarta (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Pernikahan, membawa banyak perubahan dalam hidup Cut Meyriska dan Roger Danuarta. Tentu saja, perubahan itu ke arah positif. "Banyak ya yang berubah, dari sifat pribadi aja untuk aku sendiri yang dulu kupingnya tipis, orang ngomong sedikit bisa ke hati. Sekarang masa bodoh banget," jelas Chika.

Dulu, lanjut Chika, ketika ada yang membicarakan dirinya di belakang tanpa segan dia langsung menanyakan mengapa dibicarakan begitu. "Kalau sekarang tuh enggak. Cara dia itu hebat, halus bikin pikiran kita ngerti. Biasanya kan kita sudah diomongin sama pasangan dan orangtua. Tapi aku akuin dia itu jago buat aku jatuh cinta sama dia, membuat pikiran aku cuek sekarang, amasa bodoh sama pikiran orang," paparnya.

Pengalaman Chika ketika memutuskan memakai hijab, Roger lah yang membuatnya merasa mantap dan makin tenang. "Dari aku pakai hijab aku telepon semua orang yang pernah ribut atau bermasalah sama aku. Aku dm, telepon dan minta maaf. Aku disusuh Roger sholat dan minta maaf, itu bikin aku tenang banget," jelasnya.

Roger hanya menimpali sedikit pengalaman itu. "Jadi kayak mulai sesuatu yang baru," katanya.

Cut Meyriska dan Roger Danuarta (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

"Aku merasa banyak perubahan nggak sering marah, nggak sering tersinggung, nggak gampang emosi. Dulu senggol bacok. Sekarang enggak, kalau ada masalah lebih ke diri sendiri. Aku ngomong ke suami, emang aku gini ya? kalau suami bilang iya berarti aku harus mengubah diri sendiri," lanjutnya.

"Sekarang jadi lebih baik, lebih peka dengan suara istri. Sekarang ada yang ngurusin, hidup lebih teratur. Ini over (berat badan, red). Tungguin ya ini diet," kata Roger.

Berbincang dengan mereka berdua nampak sekali kekompakannya. Mereka saling memuji dan mengisi satu sama lain. Meskipun begitu, untuk urusan pekerjaan mereka ternyata tak mematok standart harus bekerja berdua.

"Kalau aku dari memutuskan memakai hijab ada keputusan ambil peran seperti apa itu ada dari suami aku kasih catatan. Tapi untuk melarang aku ambil peran, larangan main sama siapa, itu nggak pernah. Prinsip kita berdua, nggak pernah melarang satu sama lain dengan lawan main yang berbeda. Roger main sama perempuan lain, nggak masalah," tegas Chika.

Namun, Chika rupanya punya kepekaan pribadi. "Ini dari aku sendiri ya, bukan Roger yang ngasih masukan. Cuma adegan-adegan 18 tahun ke atas nggak aku ambil karena sudah berhijab. Apalagi kalau lawan main berbeda, dari saat pakai hijab sih berubahnya," imbuhnya.

Bertemu dalam ruang akting, Roger tak membenani Chika dengan berbagai larangan sebagai istri. "Sama-sama tahu batasan. Kita respect sama pasangan, yang banyak tanya setelah menikah kayak bareng terus kerjanya? Nggak harus sih, cuma momen baru nikah berdua terus. Kebetulan saja," katanya.

"Kembali ke Produser dan Sutradara ya, mungkin mereka punya pertimbangan khusus mengapa memasangkan kita. Tapi dari kita nggak harus berdua," jelasnya.

Cut Meyriska dan Roger Danuarta (Foto: Savic Rabos, DI: Raga/VOI)

Tak bisa dipungkiri mereka bahagia jika mendapat peran berdua. "Serunya double pendapatannya, bercanda. Lebih banyak waktu untuk diskusi," jelas Roger.

"Kalau aku main sama lawan main lain itu waktu pengenalannya lebih lama. Nggak cukup reading doang. Harus ada waktu lagi untuk pendekatan. Kalau sama Roger di rumah bisa lanjut reading, penghayatannya. Apalagi Roger ini orangnya duka banget reading. Sampai intonasi, emosi, semua ditandai," kata Chika.

Hasil dari pendalaman itu terasa hasilnya saat mereka nonton film Pintu Surga Terakhir. "Kemarin pas nonton hasilnya, dia bilang 'mestinya begini nih'. Jadi seru, ada baiknya," paparnya.

Skenario yang menarik, sutradara, dan lawan main menjadi pertimbangan mereka ketika menerima tawaran akting. Itu sebabnya mereka tidak menolak tawaran film Pintu Surga Terakhir.

"Waktu itu pas ditawarin aku baca skenario itu 50% hidupku ada di skenario. Pas sudah tayang 80% jadinya, karena Papa aku nggak ada. Persis seperti di film," kenang Cut Meyriska.

Kehadiran Indro Warkop membuat Chika seolah menemukan sosok papanya kembali. Saat nonton film dia tidak bisa membendung air mata.

"Cuma film ini yang bisa membuat saya menangis. Biasanya saya nonton tuh nggak pernah nangis karena mikir ah ini cuma akting, di belakangnya ada banyak orang. Tapi nonton film ini mata tiba-tiab rabun. Chika malah heboh, air matanya tumpah terus," kenang Roger Danuarta.

"Film ini itu related ke semua orang. Semua yang nonton tuh pasti pernah merasakan dalam ceritanya. Mas Fajar Bustomi kerena bikin skenarionya sederhana tapi kena banget," puji Chika.