Sebut Boikot Politik AS dan Sekutu Menghina Semangat Olimpiade, Korea Utara: Kami Mendukung China

JAKARTA - Korea Utara menyalahkan kekuatan musuh dan pandemi di seluruh dunia, karena tidak dapat menghadiri Olimpiade Musim Dingin mendatang di Beijing, menuduh Amerika Serikat dan sekutunya berusaha mencegah keberhasilan Olimpiade, kata media pemerintah, Jumat.

Komite Olimpiade Korea Utara dan Kementerian Kebudayaan Fisik dan Olahraga mengirim surat kepada rekan-rekan mereka di China, termasuk panitia penyelenggara Olimpiade Beijing, menyatakan dukungan mereka untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing meskipun mereka tidak hadir, kantor berita KCNA melaporkan.

Korea Utara diskors dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) hingga akhir 2022, yang berarti akan melewatkan Olimpiade Musim Dingin Beijing, setelah gagal mengirim tim ke Olimpiade Tokyo tahun lalu, dengan alasan kekhawatiran COVID-19.

"Kami tidak dapat mengambil bagian dalam Olimpiade karena gerakan pasukan musuh dan pandemi di seluruh dunia, tetapi kami akan sepenuhnya mendukung rekan-rekan China dalam semua pekerjaan mereka untuk mengadakan festival Olimpiade yang indah dan indah," kata surat itu, menurut KCNA dikutip dari Reuters 7 Januari.

Surat itu mengkritik langkah Amerika Serikat (AS) dan sekutunya sebagai "penghinaan terhadap semangat Piagam Olimpiade internasional, serta tindakan dasar untuk mencoba mempermalukan citra internasional China."

Pada Bulan Desember, Gedung Putih mengumumkan pejabat pemerintah AS akan memboikot Olimpiade Musim Dingin 2022, karena kekejaman hak asasi manusia China, sementara membiarkan atlet AS bebas melakukan perjalanan ke Beijing untuk bersaing.

Langkah Washington ini diikuti beberapa negara lain, termasuk Inggris, Australia, dan Kanada juga telah mengumumkan boikot diplomatik.

"AS dan pasukan bawahannya semakin tidak terselubung dalam gerakan mereka melawan China, yang bertujuan untuk mencegah keberhasilan pembukaan Olimpiade," kritik surat kabar Korea Utara itu.

Untuk diketahui, Korea Utara mengatakan persiapan untuk Olimpiade berhasil dilakukan "di bawah kepemimpinan Sekretaris Jenderal (Partai Komunis China sekaligus Presiden) Xi Jinping yang benar meskipun ada krisis kesehatan di seluruh dunia."