Tim SAR Cari Korban Minibus Masuk Jurang di Pakpak Bharat Sumut
MEDAN - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan melakukan pencarian terhadap tujuh orang korban minibus yang jatuh ke jurang di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jahe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Mobil masuk jurang pada Minggu, 12 Desember.
Humas Kantor SAR Medan Sariman mengatakan pencarian dilakukan dengan menuruni dinding tebing setinggi 50 meter ke arah aliran Sungai Lae Kombih.
"Karena minibus tersebut jatuh ke jurang dan masuk ke aliran Sungai Lae Kombih," katanya dikutip Antara, Senin, 13 Desember.
Sariman menyebut kondisi medan cukup terjal dan licin sehingga membuat tim gabungan kesulitan untuk mencapai dasar jurang.
"Hingga berita ini diturunkan, personel Kantor SAR Medan bersama tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap seluruh korban yang berada di dalam mobil tersebut," katanya.
Baca juga:
- Respons Narkosun hingga Denny Siregar soal Pemerkosaan Santri, Ridwan Kamil: Niatnya Mungkin Menebar Bensin Framing
- Rapor Merah Pemerintahan Presiden Jokowi Versi Survei Indopol: Pemberantasan Korupsi Hingga Kemiskinan
- Dua Minggu PPKM Jawa-Bali: Kasus Aktif Nasional Turun, Kasus Baru Terbanyak di Jawa Barat
- KPK Pilih Kantor BPK Yogyakarta untuk Periksa 4 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Proyek Stadion Mandala Krida
Sebelumnya, mobil minibus dengan nomor polisi BL 1537 EF jatuh ke jurang di Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jahe, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara pada Minggu (12/12) sekitar pukul 05.00 WIB.
Minibus tersebut dikemudikan oleh Arman (51) dengan membawa enam orang penumpang dari Aceh menuju Kota Medan.
Saat di lokasi, pengemudi mobil yang diduga mengantuk membawa mobil oleng ke kanan jalan hingga terjun ke jurang dan masuk ke sungai Lae Kombih. Mereka dilaporkan hilang diduga terseret arus Sungai Lae Kombih.
Ada pun identitas korban hilang yakni Arman (51), Tata Agusnianti (22) warga Aceh Barat, Khairumi (22) warga Aceh Barat, Fitri Elfirati (26) warga Aceh, Arman Yusuf (51), Sudarsih (68) dan Masdi (49) warga Kota Medan.