Bank of America Ungkap Cryptocurrency Berpeluang Besar Digunakan di Metaverse

JAKARTA – Baru-baru ini seorang ahli strategi dari Bank of America menyebutkan bahwa mata uang kripto berpotensi besar digunakan di ruang metaverse. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Haim Israel mengenai mata uang kripto yang akan menjadi arus utama di metaverse.

Melansir Business Insider, Haim Israel merupakan seorang direktur riset Bank of America dan ahli strategi global. Israel juga mengepalai tim penelitian tematik global di Bank of America Merrill Lynch.

“Saya yakin ini adalah peluang yang sangat besar … Anda membutuhkan platform yang tepat … yang pasti akan menjadi peluang besar bagi seluruh ekosistem ini,” kata Israel.

Haim Israel memprediksi mata uang kripto dan metaverse akan saling berkaitan. Dia menyebut bahwa metaverse bakal jadi tempat orang-orang “menggunakan mata uang kripto sebagai mata uang.” Pada akhirnya metaverse jadi tempat penggunaan cryptocurrency sebagai alat tukar.

Di sisi lain dia juga meyakini bahwa kripto terlalu fluktuatif jika digunakan sebagai mata uang. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan ini diperlukan sejumlah stablecoin sebagai alat transaksi.

Sejak Facebook mengganti nama jadi Meta beberapa waktu lalu, metaverse mendadak jadi booming. Keputusan tersebut berperan besar dalam meroketnya harga kripto metaverse seperti The Sandbox (SAND) dan Decentraland (MANA).

Belakangan, sebidang real estate di dunia virtual Decentraland dikabarkan terjual seharga 2,4 juta dolar AS (sekitar Rp34,5 miliar). Selain itu, Republic Realm juga membeli sebuah properti di metaverse The Sandbox seharga 4,3 juta dolar AS (Rp61,8 miliar) pada Selasa kemarin.

Haim Israel menilai bahwa perusahaan pembayaran tradisional bakal lebih tertarik pada mata uang kripto jika digunakan secara masif di metaverse. “Saya melihat banyak kolaborasi di antara keduanya (metaverse dan cryptocurrency),” kata Israel.

Pada awal Desember ini, bank investasi besar seperti Morgan Stanley menyebutkan bahwa metaverse merupakan tema investasi selanjutnya. Sementara Grayscale Investements mengungkapkan metaverse punya potensi besar jadi peluang bisnis senilai 1 triliun dolar AS.