Bertemu Menlu Inggris, Jokowi Bahas Investasi Hingga Vaksin COVID-19

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss di Istana Merdeka, Kamis, 11 November. Jokowi dan Elisabeth Truss membahas kerja sama ekonomi strategis mulai dari pertukaran pasar karbon, investasi, vaksin, hingga bioteknologi.

“Pertama, kerja sama antara London Stock Exchange (LSE) dan Indonesia Stock Exchange (IDX) dalam pembentukan pertukaran pasar karbon (carbon market exchange),” kata Jokowi dalam keterangannya.

Selanjutnya, Jokowi dan Elisabeth Truss membahas investasi bersama Indonesia–Inggris dalam pengembangan produksi katoda di Inggris untuk memenuhi kebutuhan baterai litium di Inggris dan Eropa.

“Indonesia akan menyediakan prekursor yang diperlukan dari pabrik di Indonesia yang dibangun atas investasi bersama kita,” ujar Jokowi.

Kemudian, perbincangan melebar sampai pada pembahasan kerja sama vaksin dan bioteknologi. Jokowi menuturkan, kodisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung perlu dihadapi dengan membangun lebih banyak hub untuk vaksin, obat-obatan, dan peralatan medis.

Lalu, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia siap untuk menjadi hub bagi kawasan.

“Mohon sampaikan prioritas-prioritas ini kepada PM Johnson. Indonesia akan mengirimkan tim ke Inggris untuk segera menindaklanjuti hal ini, dan tentunya dukungan Inggris terhadap presidensi G20 Indonesia akan sangat kami hargai,” urainya.

Kepada Menlu Inggris, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia senang dapat mendukung Inggris menjadi mitra wicara ASEAN.

“Saya harap kemitraan ASEAN-Inggris akan memperkuat kerja sama kita, berdasarkan rasa saling menghormati dan saling menguntungkan,” ucap Jokowi.

Lebih lanjut, dalam siaran pers Pemerintah Inggris yang dirilis, Menlu Elizabeth Truss melihat Indonesia sebagai mitra utama untuk Global Britain, sebagai negara terbesar keempat di dunia berdasarkan populasi dengan sekitar 272 juta orang.

Indonesia juga diperkirakan akan meningkatkan PDB (PPP$) lebih dari lima kali lipat sebesar 532 persen antara tahun 2020 dan 2050, berdasarkan perkiraan The Economist Intelligence Unit.

“Ikatan yang lebih dalam dengan Indonesia akan membantu mengamankan masa depan yang sukses bagi Inggris dan memberi hasil bagi rakyat kita,” ujar Elisabeth Truss.