MEDAN - Keberagaman Kota Medan menjadi keniscayaan sebagai karakter dan kekuatan kota. Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution meminta warga tak terpecah belah.
"Saya berharap, dalam pilkada ini kita jangan terpecah belah. Mohon maaf, saya tidak nyaman kalau kita terpecah. Kalau membelah diri, nanti kita yang rugi sendiri. Saya berharap, jangan termakan isu, karena Medan adalah kota kita, rumah kita yang harus dijaga bersama," ujar Akhyar saat bersilaturahmi dengan pastor dan guru-guru Katolik di Medan, Kamis, 15 Oktober.
Akhyar menuturkan, di masa pandemi COVID-19 ini kondisi ekonomi sangat kacau. Dampak negatifnya berimbas terhadap pendapatan masyarakat.
"Siklus ekonomi kita terputus. Saya kebetulan tinggal di dekat UMSU, kalau diliburkan gini mahasiswanya kalau dihitung 12 ribu, kos dan makan, lebih kurang sekitar Rp100 miliar yang hilang," terangnya.
Namun Akhyar menyebut tren kasus COVID-19 menurun. Bila awalnya ada 40 orang positif COVID-19 per hari, kini menjadi rata-rata 20 orang terpapar virus corona.
"Di sini kami lagi mempertimbangkan, perguruan tinggi bisa dilepas untuk proses belajar mengajar secara tatap muka, tapi SD dan SMP, masih berat. Secara pengetahuan kita anggap belum memadai," ujarnya.
Selain itu, Akhyar juga menyampakan program Medan Berkarakter. Kota Medan menurutnya adalah kota multikultural, multi etnis, dan ini menjadi kekayaan sebagai orang Medan.
"Keberagaman ini sangat terpelihara, ini modal kita sebagai warga Medan. Medan berkarakter, dia setia kepada bangsa, hormat kepada orangtua, keberagaman itu yang harus kita kembangkan," katanya.
BACA JUGA:
Akhyar juga menepis isu bakal diterapkannya syariat Islam di Kota Medan. Isu ini tak perlu dikhawatirkan karena Akhyar menjamin kebebasan pemeluk agama.
"Terlepas saya dicalonkan Demokrat dan PKS, ini bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Karena PKS realistis, tidak ada mereka ingin membuat syariat Islam. Medan berkarakter, keberagaman itu tadi yang harus dijaga," terangnya.
"Dalam kehidupan pribadi, saya tidak pernah membedakan siapa pun. Jadi dalam pertemuan ini saya tegaskan kepada Bapak Ibu, tidak perlu ada rasanya kekhawatiran. Keberagaman ini menjadi modal kekuatan kita. Saya ketika bertemu dengan siapapun, tidak ada merasa canggung, karena semuanya saudara saya. Dalam konteks politik, semua akan dipolitisir, karena isu yang berkembang ada isu negatif, ini yang harus saya sampaikan," papar Akhyar yang berpasangan dengan Salman Alfarisi ini.
"Keberagaman Kota Medan adalah keniscayaan, itu adalah kekuatan. Kalau bapak ibu mendukung Akhyar - Salman, saya akan bertanggungjawab akan hal itu, tidak perlu ada keraguan," kata calon nomor urut 1 ini.