Bagikan:

JAKARTA - Baru beberapa hari dipamerkan, media sosial milik mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, TRUTH Social sudah ketiban masalah bertubi-tubi, bahkan jika tak diselesaikan maka akan ditutup secara permanen.

Software Freedom Conservancy (SFC), sebuah organisasi yang memberlakukan lisensi perangkat lunak sumber terbuka mengatakan Trump Media and Technology Group (TMTG) telah melanggar perjanjian lisensi ketika baru-baru ini meluncurkan versi uji TRUTH Social.

Situs web media sosial itu berjalan pada versi modifikasi dari Mastodon, platform sumber terbuka dan gratis untuk mengoperasikan jaringan media sosial seperti Twitter. Siapa pun dapat menggunakan Mastodon asalkan mereka mematuhi AGPLv3, lisensi perangkat lunak yang mengatur kode sumbernya.

Salah satu ketentuan utama AGPLv3 adalah bahwa pemegang lisensi harus berbagi kode sumber mereka dengan semua pengguna. Dalam waktu singkat, versi uji coba TRUTH Social telah diluncurkan lebih awal kemarin, namun tidak memberikan kode sumber mereka.

Sekarang, SFC mengungkapkan bahwa TMTG memiliki waktu 30 hari untuk mematuhi aturan AGPLv3 atau menghadapi konsekuensinya, sebagaimana dikutip dari Engadget, Sabtu, 23 Oktober.

“Lisensi itu dengan sengaja memperlakukan semua orang setara (bahkan orang yang tidak kita sukai atau setujui), tetapi mereka harus beroperasi di bawah aturan yang sama dari lisensi copyleft yang berlaku untuk orang lain,” ujar SFC dalam unggahan blognya.

Dikatakan SFC, bahwa TMTG harus segera membuat kode sumber TRUTH Social tersedia untuk semua orang yang mengakses situs pada hari sebelumnya. Jika TMTG gagal melakukannya dalam 30 hari, TMTG akan kehilangan akses secara permanen ke perangkat lunak yang digunakan untuk membangun platformnya.

“Begitulah cara kerja ketentuan penyembuhan AGPLv3, tanpa pengecualian, bahkan jika Anda seorang maestro real estat, bintang televisi realitas, atau bahkan mantan POTUS,” jelas SFC.

Jika TMTG tidak memenuhi permintaan, itu bisa menghadapi gugatan, "Kami akan mengikuti masalah ini dengan sangat cermat dan menuntut agar Trump Group memberikan sumber yang sesuai kepada semua yang menggunakan situs tersebut," imbuhnya.

Sebelumnya diketahui, berselang dua jam setelah pengumuman TRUTH akan diluncurkan pada awal 2022, situs web itu kemudian mengalami peretasan. Di mana domain situs tersebut mengalami pemadaman alias offline. Namun menurut SFC, mereka tidak menemukan bukti siapa pun secara ilegal masuk ke situs web. Sebaliknya, ia mencatat bahwa peristiwa tersebut adalah hasil dari konfigurasi yang tidak tepat.