Facebook Buka Suara, Pemadaman Platform Akibat Kesalahan Tak Disengaja Bukan karena Aktivitas Jahat
Facebook akui kesalahan yang tak disengaja akibatkan padamnya platform mereka.

Bagikan:

JAKARTA – Pihak Facebook akhirnya buka  suara terkait pemadaman platform media sosial mereka, Facebook, Whatsapp, Instagram dan Messenger, Senin malam hingga Selasa dini hari lalu. Pemadaman ini berlangsung selama enam jam, yang membuat heboh penggunanya sedunia.

Mereka mengatakan, pada Selasa 5 Oktober, bahwa kesalahan selama pemeliharaan rutin pada jaringan pusat data Facebook menyebabkan keruntuhan sistem globalnya. Ini , yang menyebabkan semburan masalah yang menunda perbaikan. .

Pemadaman ini adalah yang terbesar yang pernah dilihat oleh Downdetector, sebuah perusahaan pemantau web. Kesalahan teknis ini telah memblokir akses ke aplikasi untuk miliaran pengguna Facebook, Instagram dan WhatsApp, yang semakin mengintensifkan pengawasan selama berminggu-minggu untuk perusahaan yang hampir memiliki kekayaan 1 triliun dolar AS itu.

Pada sidang Senat A.S. hari Selasa, seorang mantan karyawan yang menjadi pelapor juga telah menuduh Facebook menempatkan keuntungan di atas keselamatan orang, yang dibantah oleh perusahaan.

Dalam sebuah posting blog, Wakil Presiden Teknik Facebook, Santosh Janardhan, menjelaskan bahwa para insinyur perusahaan mengeluarkan perintah yang secara tidak sengaja yang akibatnya memutuskan pusat data Facebook dari seluruh dunia.

Sistem Facebook dirancang untuk mengaudit perintah untuk mencegah kesalahan, tetapi alat audit memiliki bug dan gagal menghentikan perintah yang menyebabkan pemadaman, kata perusahaan itu.

“Pemadaman itu tidak disebabkan oleh aktivitas jahat,” tambah Janardhan.

“Pemadaman itu melumpuhkan alat yang biasanya digunakan para insinyur untuk menyelidiki dan memperbaiki pemadaman semacam itu, membuat tugas menjadi lebih sulit,” kata Janardhan.

Perusahaan mengatakan telah mengirim tim insinyur ke lokasi pusat datanya untuk mencoba men-debug dan memulai ulang sistem. Namun, perusahaan membutuhkan waktu ekstra untuk mendapatkan insinyur di dalam untuk bekerja di server karena keamanan fisik dan sistem yang tinggi.

Bahkan setelah konektivitas jaringan dipulihkan ke pusat data, Facebook mengatakan khawatir lonjakan lalu lintas akan menyebabkan situs web dan aplikasinya mogok. Tetapi karena perusahaan telah menjalankan latihan untuk mempersiapkan situasi seperti itu, akses ke layanannya kembali relatif cepat.

"Setiap kegagalan seperti ini adalah kesempatan untuk belajar dan menjadi lebih baik," tulis Janardhan. "Mulai sekarang, tugas kita adalah ... memastikan kejadian seperti ini terjadi sejarang mungkin."