JAKARTA – Cryptocurrency telah mengisi headline berita dari banyak media besar belakangan ini. Kripto digadang-gadang jadi penerus uang konvensional. Mata uang kripto tersebut menggunakan teknologi blockchain, serupa buku besar digital yang mencatat seluruh transaksi. CEO Bitstamp Julian Sawyer memandang kripto bakal bisa memberikan manfaat untuk berbagai kalangan.
Dia menyebutkan itu merupakan hasil dari inovasi teknologi sehingga bisa melampaui sistem keuangan tradisional. Oleh karenanya, industri aset digital akan semakin matang dan terus tumbuh lebih besar lagi.
Pasalnya Blockchain yang mendasari kripto mampu menawarkan transaksi yang lebih cepat, efisien, dan lebih aman dibandingkan fiat yang diatur oleh bank sentral. Sawyer mamaparkan peran teknologi dari masa ke masa yang digunakan untuk menyelesaikan transaksi keuangan, seperti kartu kredit yang sudah ada sejak akhir 1950-an. Kemudian muncul PayPal pada 1998 hingga Satoshi Nakamoto yang merevolusi blockchain pada 2008.
“Dari generasi ke generasi, teknologi telah memperbarui cara kami menyelesaikan transaksi keuangan. Kartu kredit modern telah ada sejak 1950-an, penjualan pertama yang tepat melalui internet selesai pada tahun 1994, PayPal didirikan pada tahun 1998 dan go public dan dijual ke eBay pada tahun 2002, dan Satoshi Nakamoto memulai revolusi blockchain pada tahun 2008,” tulisnya dalam opini yang dimuat Cointelegraph.
“Saat ini, kelas berat keuangan tidak lagi berdiri di pinggir lapangan. Dan 55 dari 100 bank terbesar di dunia memiliki beberapa bentuk paparan terhadap teknologi baru ini.”
Sawyer juga mengungkapkan bahwa regulator dan bisnis bakal bisa memberikan perlindungan di pasar kripto maupun lainnya sehingga bisa menarik lebih banyak pengguna.
“Regulator dan bisnis ingin memastikan bahwa investor menikmati perlindungan tertentu di pasar mana pun—digital atau lainnya—untuk memicu partisipasi,” tulisnya.
Di sisi lain, dia juga menekankan pentingnya peran regulator untuk mengurangi terjadinya risiko baik jangka panjang maupun jangka pendek. Dengan adanya regulasi, maka pasar bisa bermain sesuai aturan.
“Tanpa regulasi, pelaku pasar dapat terkena risiko jangka panjang dan jangka pendek.”
CEO bursa kripto Bitstamp juga menyebutkan bahwa yang terpenting bukan regulator dan pemerintahan yang akan menentukan masa depan kripto. Sawyer memaparkan bahwa investor dan sejumlah kalangan umum akan berperan penting dalam “penggunaan aset digital di masa depan.”
Julian Sawyer juga menilai bahwa cryptocurrency akan menarik lebih banyak pengguna karena bisa berfungsi untuk memecahkan masalah yang kompleks. Sawyer menyebut sejumlah mata uang kripto seperti Tether (USDT) Basic Attention Token (BAT), dan Audius (AUDIO).
Nilau USDT sendiri terikat dengan dolar AS sehingga bisa digunakan untuk membayar gaji. USDT merupakan stablecoin atau koin stabil yang harganya tidak fluktuatif “sehingga bisa terhindari dari volatilitas Bitcoin.”
Kemudian ada Basic Attention Token (BAT) Brave yang bisa membayar pengguna browser Brave dalam bentuk token BAT hanya dengan menonton konten iklan. Tidak hanya itu, pengguna browser Brave juga bisa memberikan tip kepada sejumlah situs web yang sudah diverifikasi dengan BAT.
Sementara token Audius (AUDIO) bisa memainkan perannya bagi masa depan industri musik dengan memberikan keamanan, akses fitur eksklusif dan tata kelola milik komunitas kepada musisi dan fans.
BACA JUGA:
Selain itu, Sawyer juga menyebutkan banyak orang yang memiliki pemahaman keliru mengenai blockchain yang diklaim bakal mengambil alih dunia bahkan menggantikan fiat hingga bank.
“Blockchain adalah tentang memecahkan masalah, bukan mengambil alih dunia, menggantikan fiat atau bank, kesalahpahaman umum di kalangan masyarakat umum.” tulisnya.
Menurut Sawyer, ke depannya pasar akan lebih matang dan konsumen akan mendapat perlindungan. Dia menilai bahwa blockchain bisa memberikan manfaat bagi berbagai kalangan seperti investor, bursa kripto, pejabat pemerintah, regulator, dan sebagainya. Blockchain menghadirkan “transaparansi, prediktibilitas dan komunikasi yang jujur.”
Karena pasar semakin matang, maka mereka bisa mengetahui “mana aset digital yang punya nilai aktual dan mana yang dijadikan sebagai alat manipulatif untuk membuat orang kaya menjadi lebih kaya.”
“Kami telah berada di sana sejak awal dan kami telah melihat pasang surut tren. Tetapi kita juga telah melihat bahwa apa yang bertahan di penghujung hari selalu merupakan ide-ide brilian yang memecahkan permasalahan yang muncul di zaman kita,” kata Sawyer.
“Ya, perubahan ada di sini. Industri aset digital yang matang telah mulai muncul selama beberapa tahun terakhir, membawa sinergi bahasa yang semakin canggih dan mengundang audiens yang lebih luas ke meja kami.”
Dia menilai banyaknya masyarakat yang tertarik pada aset digital membuktikan bahwa aset digital mendapat kepercayaan sehingga bisa mengarah pada “adopsi teknologi blockchain dalam mengungkap masalah” yang terjadi hari ini.