Elon Musk Minta Karyawan Tesla Bekerja “Sangat Keras” untuk Hadapi Tantangan Produksi Akibat Kelangkaan Chip
Produksi mobil Tesla mengalami hambatan akibat kelangkaan Chip. (foto: twitter)

Bagikan:

JAKARTA -Chief Executive Tesla Inc, Elon Musk, telah meminta karyawannya untuk "menjadi super hardcore" guna mengatasi tantangan produksi pada awal kuartal ketiga dan "memastikan jumlah pengiriman Q3 yang layak." Pernyataan yang disampaikan lewat email internal ini sempat dilihat oleh Reuters.

"Gelombang pengiriman akhir kuartal kali ini luar biasa tinggi, karena kami menderita (seperti seluruh industri) dari kekurangan suku cadang yang sangat parah pada awal kuartal ini," katanya dalam email yang dikirim pada hari Rabu, 8 September.

Dia mengatakan Tesla membangun "banyak mobil dengan bagian yang hilang yang perlu ditambahkan nanti." "Ini adalah gelombang terbesar dalam sejarah Tesla," kata Musk, mengacu pada usaha pengiriman akhir kuartal.

Tesla membukukan rekor pengiriman kendaraan kuartalan untuk kuartal April-Juni, tetapi Musk mengatakan pada Juli bahwa pertumbuhan outputnya untuk sisa tahun ini akan ditentukan oleh situasi kekurangan chip global, yang "tetap cukup serius."

Musk secara tradisional mengirim email kepada karyawan hampir setiap akhir kuartal mendesak karyawan untuk meningkatkan pengiriman, dan terkadang mengisyaratkan target pengirimannya.

Tesla baru-baru ini memulai penjualan versi Model 3 di AS dengan baterai lithium iron phosphate yang berbeda, yang dikatakan akan membantu memajukan pengiriman kendaraan.

Baterai LFP saat ini digunakan di Tesla Model 3 dan Model Y buatan China yang dijual di sana dan diekspor ke Eropa dan negara lain.

Tesla mengatakan pelanggan yang beralih ke Model 3 dengan baterai LFP akan dapat menerima model lebih cepat dari tanggal pengiriman awal akhir tahun.

"Karena pasokan terbatas dan permintaan pelanggan yang kuat, kami memperkenalkan paket baterai Model 3 Standard Range Plus, yang telah kami rilis di Eropa dan Asia, ke Amerika Utara," katanya dalam email kepada beberapa pelanggan dan dilihat oleh Reuters.