Cardano Bikin Pertukaran Terdesentralisasi (DEX) Sendiri, Namanya Cardax
Cardano kembangkan Dex sendiri (Luchshie-Akcii)

Bagikan:

JAKARTA – Setelah implementasi update Alonzo beberapa waktu lalu, kini Cardano (ADA) dikabarkan bakal mengembangkan pertukaran terdesentralisasi atau DEX sendiri seperti Uniswap. Pertukaran terdesentralisasi tersebut bernama Cardax, ditujukan untuk memperkuat ekosistem uang kripto Cardano.

Pasalnya Cardano telah mampu menawarkan peluang bagi pihak lain untuk membuat token dalam jaringannya. Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan DEX. DEX bisa menghadirkan dukungan multi-aset kepada Cardano. Oleh sebab itu, pertukaran terdesentralisasi sangat dibutuhkan untuk perdagangan token bagi para penggunanya.

Menurut Cointelegraph, Cardax memposisikan dirinya sebagai pertukaran asli Cardano dan perlu menyediakan likuiditas untuk proyek-proyek yang menciptakan aset asli. Cardax didirikan oleh Ryan Morrison yang merupakan salah satung anggota aktif komunitas Cardano. Morrison mempunyai misi untuk menjadikan Cardax sebagai “Uniswap-nya” Cardano.

Nantinya, pengguna Cardax bakal bisa memperdagangkan uang kripto ADA, menukar Cardano dengan koin lain. Cardax juga akan memberikan harga tetap secara otomatis bagi penyedia likuiditas dalm protokol EAMM.

Meski demikian, Cardax tidak sama dengan pertukaran terdesentralisasi pada umumnya. Biasanya DEX tergantung pada book order atau AMM dalam menentukan harga pasar. Tim pengembang Cardax telah melakukan riset mendalam mengenai cara terbaik untuk menggunakan kedua model guna menghadirkan pengalaman baru bagi planggan.

Permasalahan utama hari ini yang dihadapi AMM yaitu tingginya biaya masuk. Jika pengguna tidak memiliki token ADA maka pengguna hanya akan mendapatkan sebagian kecil yang tidak likuid. Sejatinya ini adalah permasalahan utama yang dialami UniSwap belakangan ini. Cardax hadir untuk menjadi sistem yang mengatasi masalah tersebut.

Cardax didukung oleh tim yang sudah teruji dalam mengembangkan tim dengan pengalaman teknis dalam teknologi terdesentralisasi. Tim tersebut telah dipilih oleh komunitas Cardano untuk mengembangkan DEX pertama dan memenangkan Project Catalyst Cardano yang merupakan proyek yang mendapat dukungan dari komunitas Cardano.

Tim Cardax tetlah berhasil mengumpulkan sebanyak 1,5 juta dolar dari komunitas. Developer Cardax juga merupakan punya peran penting dalam implementasi upgrade Alonzo White dan Alonzo Purple sebelum Cardano meluncurkan smart contract dalam jaringannya.

Platform perdagangan kripto terdesentralisasi Cardax (Cardax.io)

Rencana ke depannya Cardax akan menjual token publik dengan kode CDX dalam protokol mereka pada September ini. Hadirnya CDX memungkinkan pemegang token untuk ikut serta dalam tata kelola protokol Cardax. Pengembang menyebut Cardax akan segera diluncurkan sehingga “orang bisa mulai memperdagangkan token asli Cardano”. Namun peluncuran tersebut akan terjadi pasca hard fork Alonzo dilepaskan ke mainnet.

Tim pengembang Cardax secara terang-terangan mengaku bahwa mereka bertujuan untuk “mempertahankan platform dan memastikannya berfungsi dengan baik untuk pengguna kami.” Mereka juga akan “mulai merencanakan Cardax V2 dengan lebih banyak fitur DeFi dan bahkan lebih banyak pengguna.”

Upaya tersebut merupakan langkah penting bagi perkembangan Cardano itu sendiri. Hingga berita ini ditulis harga ADA diperjualbelikan di level Rp42.391. Dalam satu pekan terakhir telah mengalami kenaikan sebesar 13,4% menurut data CoinGecko.