Bagikan:

JAKARTA –  Saat negara-negara seperti AS dan Inggris terus memikirkan penerimaan cryptocurrency di wilayah mereka, Kuba kini telah menyatakan bahwa mereka akan mengakui mata uang modern ini dan bahkan mengaturnya. Bank Sentral Kuba akan merumuskan aturan transaksi mereka dan mengeluarkan izin bagi bisnis untuk berfungsi sebagai penyedia layanan.

Awal tahun ini, El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi menerima mata uang kripto seperti Bitcoin. Meski dalam beberapa belakangan terdapat protes  dari warganya.

Kini bisnis   telah terbuka untuk menerima mode pembayaran alternatif ini untuk sementara waktu, tetapi karena cryptocurrency menjadi lebih populer di kalangan massa, pemerintah melangkah masuk untuk menuai manfaat dari mata uang yang diperdagangkan secara global. Untuk mempromosikan adopsi mereka, pemerintah El Salvador juga siap untuk menyimpan Bitcoin di dompet digital mereka.

Di ujung lain spektrum adalah negara-negara seperti China yang menindak cryptocurrency dalam upaya untuk meluncurkan mata uang kripto mereka sendiri sementara negara-negara seperti Ukraina dan Malaysia khawatir tentang konsumsi energi yang tinggi dari operasi mereka.

Di tengah semua isu ini, mata uang kripto tetap menarik karena mereka menawarkan mode pembayaran global yang terdesentralisasi sementara juga berfungsi sebagai instrumen yang bagus untuk investasi. Lima tahun yang lalu, satu Bitcoin dihargai  600 dolar AS dan saat ini bernilai  48.000 dolar AS. Bahkan beberapa ke depan ada memperkirakan bahwa angka itu mungkin mencapai angka 100.000 dolar AS tahun ini.

Sementara minat publik juga terusik karena munculnya penipuan cryptocurrency serta serangan terhadap pertukaran crypto. Jutaan dolar mata uang digital ini dicuri dalam semalam dengan sedikit jalan untuk pemulihan bagi investor. Dukungan pemerintah dapat membawa lembaga investigasi untuk melacak penipu sementara regulasi dapat membantu masyarakat umum untuk memahami risiko berurusan dengan mode pembayaran baru.

Seperti yang dinyatakan oleh deklarasi Kuba, negara tersebut berencana untuk menggunakan cryptocurrency untuk "kepentingan sosial ekonomi". Menghadapi sanksi berat dari AS, negara itu kekurangan dana setelah pengiriman uang ke dalam negeri diblokir oleh agen pengiriman uang tahun lalu.

Cryptocurrency menawarkan metode alternatif bagi keluarga untuk menerima dana selama pandemi, dan tampaknya pemerintah berencana menggunakan alat ini untuk menghindari tekanan politik.

Semakin banyaknya negara mulai menggunakan mode pembayaran alternatif, nilai penting dolar AS kemungkinan akan turun. Hal ini bisa mengurangi pengaruh AS di dunia.

Sebuah survei oleh Deloitte menunjukkan bahwa cryptocurrency bahkan dapat menggantikan mata uang fiat dalam dekade berikutnya. Selanjutnya mengantar kita ke dunia baru keuangan terdesentralisasi, di mana layanan keuangan lebih murah dan juga antar individu, daripada melalui perantara seperti bank.