Hasil Survey UCA, Warga Tak Setuju Adopsi Bitcoin oleh Pemerintah El Savador  
Bitcoin kembali menimbulkan kontroversi di El Savador. (foto: dmitri demidko/unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Sebagian besar WARGA El Salvador menyatakan tidak setuju dengan keputusan pemerintah untuk mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Selain itu banyak pula yang tidak mengetahui bagaimana menggunakan mata uang digital dan tidak mempercayai proyek tersebut. Hal ini tercermin dari laporan sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Central American University (UCA) pada Kamis, 2 September.

UCA, adalah sebuah universitas Jesuit yang berbasis di El Salvador.  Mereka menggelar survey tersebut bulan lalu untuk mengetahui pendapat masyarakat El Savador tentang bitcoin.

Menurut laporan mereka setidaknya 67,9% dari 1.281 orang yang disurvei mengatakan mereka tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Lebih dari 32% orang mengatakan mereka setuju pada tingkat tertentu.

Studi ini dikeluarkan beberapa hari sebelum pemerintah akan meresmikan cryptocurrency sebagai alat pembayaran yang sah di El Salvador pada 7 September. Penggunaan kripto ini sudah diumumkan oleh Presiden Nayib Bukele pada bulan Juni.

Jajak pendapat UCA, yang dilakukan pada bulan Agustus, juga menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang bitcoin, dan 8 dari 10 orang juga mengatakan mereka memiliki sedikit atau tidak percaya diri dalam penggunaannya.

Kebanyakan orang, 7 dari 10, berpikir pembuat undang-undang harus mencabut undang-undang yang menjadikannya alat pembayaran yang sah.

“Apa yang dapat kita lihat dalam survei ini, selain penolakan luas atas penerapan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, adalah bahwa untuk pertama kalinya kami menemukan ketidaksepakatan yang signifikan antara penduduk dan keputusan yang dibuat oleh DPR dan presiden, " kata dekan UCA Andreu Oliva.

Pemerintah El Savador tidak segera mengomentari hasil jajak pendapat tersebut. Bukele dan pemerintahnya telah mempresentasikan langkah itu sebagai cara untuk meningkatkan pekerjaan dan pembangunan ekonomi dengan membuat El Salvador tidak terlalu bergantung pada dolar AS, alat pembayaran yang sah saat ini.

Survei tersebut juga menunjukkan sebagian besar orang Salvador berpikir bahwa penerima manfaat utama adalah orang kaya, investor asing, pemerintah, dan pemimpin bisnis. "Ada banyak kekhawatiran tentang kemungkinan efek negatif dari penggunaan bitcoin," kata Oliva.