Trump: Berinvestasi dalam Mata Uang Kripto Ibarat Menunggu Datangnya Bencana
Mantan Presiden AS Donald Trump tak percaya pada mata uang kripto. (foto: History in HD/unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Presiden AS Donald  Trump memperingatkan pada Selasa, 31 Agustus, bahwa berinvestasi dalam mata uang kripto adalah "berpotensi menunggu  bencana untuk terjadi."

Trump mengatakan dia "bukan penggemar berat" mata uang kripto selama wawancara eksklusif di "Varney & Co." Selasa, lalu. Ia mencatat bahwa dia tidak berinvestasi dalam Bitcoin dan mata uang digital lainnya.

"Saya suka mata uang Amerika Serikat," kata Trump kepada  Stuart Varney. Dia berpendapat bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency "merugikan mata uang Amerika Serikat" dan "kita harus berinvestasi dalam mata uang kita."

Serangan  Selasa itu terhadap kripto adalah yang kedua dilakukan oleh mantan presiden di FOX Business karena Bitcoin dan mata uang kripto lainnya tetap tidak diatur dalam sistem keuangan AS.

Pada  Juni lalu, Trump memberi tahu Varney bahwa Bitcoin tampak seperti "penipuan" dan euforia seputar mata uang kripto terbesar di dunia itu melemahkan dolar AS.

"Mata uang dunia ini seharusnya dolar. Saya tidak berpikir kita harus memiliki semua Bitcoin di dunia di luar sana. Saya pikir mereka harus mengaturnya dengan sangat, sangat tinggi," kata Trump kepada Varney saat itu. "Ini menghilangkan keunggulan dolar dan pentingnya dolar."

Pada  Selasa, 21 Agustus, Trump mengatakan mata uang kripto "mungkin palsu."

"Siapa yang tahu apa itu, tetapi mereka pasti sesuatu yang tidak banyak diketahui orang," ucapnya.

Bitcoin sendiri nilainya telah jatuh dari rekor tertinggi  64.888 dolar AS  pada bulan April menjadi sekitar  47.400 pada  Selasa lalu. Namun mata uang kripto masih naik 63% tahun ini. Sebaliknya, indeks dolar Wall Street Journal sedikit berubah tahun ini.

Trump, selama masa jabatannya di Gedung Putih, mendukung dolar yang lemah dan kuat. Ketika dolar melemah, lebih menarik dan lebih murah bagi negara asing untuk membeli barang-barang AS.

Selama dalam pertempuran panjangnya dengan China, Trump sering menuduh negara itu mempertahankan mata uangnya, yuan, dengan sengaja rendah untuk membuat ekspor lebih murah.