Akses Internet Pengaruhi Kemampuan Guru dalam Penerimaan Teknologi

JAKARTA - Ketiadaan akses internet di sekolah sangat mempengaruhi kemampuan guru terhadap penerimaan teknologi. Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini dimana guru harus menjalani work from home (wfh)

Fakta tersebut diungkap oleh Pakar pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Prof Dr H Aminuddin Prahatama Putra MPd.

"Padahal penerimaan teknologi ini sangat penting karena erat hubungannya dengan kinerja guru secara keseluruhan, di samping faktor-faktor lain seperti iklim dan budaya sekolah," kata dia di Banjarmasin, Selasa.

Menurut Prof Amin, salah satu tujuan dari pendidikan modern adalah mempersiapkan peserta didik untuk hidup di dunia digital.

"Tentu saja, ini membutuhkan penggunaan teknologi yang sesuai, di mana penggunaan teknologi sangat tergantung seberapa banyak guru menerimanya," jelas Guru Besar Pendidikan Biologi FKIP ULM itu.

Prof Amin mengutip data Dinas Pendidikan di tahun 2020 ada 94 sekolah negeri dan 38 sekolah swasta telah memiliki akses internet, sedangkan sekolah yang belum memiliki akses internet yaitu 43 SMA negeri dan 23 SMA swasta.

Menurut dia, sekolah yang mempunyai akses internet akan dengan mudah mengakses internet untuk menunjang pembelajaran. Sementara sekolah yang belum memiliki akses internet tidak dapat mengakses penunjang pembelajaran dari internet, kecuali menggunakan akses secara mandiri.

Prof. Amin menyatakan kualitas pendidikan harus didukung dengan sarana dan prasarana yang menjadi standar sekolah. Pada akhirnya, mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam belajar.

Sebagai contoh fasilitas laboratorium komputer, menurut Amin sekolah yang sudah memiliki fasilitas tersebut, maka anak didiknya secara langsung dapat belajar komputer.

m komputer. Tetapi masih ada 6 SMA negeri dan 18 SMA swasta yang belum memilikinya..