Facebook Mulai Ingatkan Penggunanya untuk Tidak <i>Share</i> Berita Lawas
Tampilan notofikasi Facebook bila membagikan berita lawas (dok. Facebook)

Bagikan:

JAKARTA - Platform media sosial Facebook kerap menjadi medium penyebaran berita hoaks atau informasi palsu. Kendati tak sepenuhnya hoaks, terkadang banyak pengguna Facebook kerap membagikan tautan berita lama yang kemudian dibumbui informasi yang salah.

Untuk mencegah hal ini, Facebook menambahkan fitur baru yang akan menampilkan notifikasi jika penggunanya membagikan konten berita lama. Langkah ini dilakukan untuk mencegah pengguna Facebook membagikan konten yang tak lagi relevan dengan kondisi terkini.

“Dalam beberapa bulan ini, tim peneliti internal kami menemukan bahwa ketepatan waktu sebuah artikel adalah hal terpenting dari konteks yang membantu pengguna memutuskan apa yang harus dibaca, dipercaya, dan dibagikan,” kata Wakil Presiden Facebook, John Hegeman, di blog milik media sosial itu, Selasa, 30 Juni.

Facebook mengakui jika penyebaran berita maupun artikel lama, kerap dibagikan penggunanya dengan menambahkan konteks-konteks yang keliru. Kasus semacam ini marak terjadi pada saat kampanye politik atau pemilu.

Sejatinya ini bukanlah fitur baru yang disematkan Facebook pada platform-nya. Pada 2018, media sosial besutan Mark Zuckerberg ini telah menambahkan tombol 'konteks' yang memberikan sekilas informasi mengenai sumber berita dalam News Feed, sebagaimana dirangkum dari Slash Gear.

Sayangnya fitur ini kurang ampuh untuk menangkal penyebaran disinformasi atau berita hoaks yang dibagikan penggunanya. Padahal dengan mengetuk tombol konteks, Facebook akan menampilkan informasi terkait media, artikel yang diunggah hingga usia berita tersebut sejak pertama kali diterbitkan. 

Dengan mengetahui usia berita dan konten artikel yang akan diunggah, diharapkan pengguna Facebook dapat lebih bijak saat membagikan informasi. Terlebih berita lawas dengan konteks tidak sesuai hanya akan menimbulkan disinformasi. 

"Dengan memberikan lebih banyak konteks, tujuan kami adalah memudahkan pengguna untuk mengidentifikasi konten secara tepat waktu, dapat diandalkan, dan yang paling berharga bagi mereka," ungkap perwakilan Facebook.