Fitur Baru Facebook, Pengguna Bisa Matikan Iklan Politik yang Mengganggu
Ilustrasi (Foto: Unplash)

Bagikan:

JAKARTA - Saat ini, pengguna Facebook bisa memilih untuk tidak melihat iklan yang berisi politik di jejaring media sosial tersebut. CEO Mark Zuckerberg mengumumkan fitur baru itu hari ini, ketika Amerika Serikat (AS) bersiap untuk pemilihan presiden 2020.

“Bagi Anda yang sudah mengambil keputusan dan hanya ingin pemilu selesai, kami mendengar Anda - jadi kami juga memperkenalkan kemampuan untuk mematikan melihat iklan politik. Kami masih akan mengingatkan Anda untuk memilih," ungkap Zuckerberg seperti dikutip dari New York Times, Rabu 17 Juni.

Keputusan Zuckerberg ini keluar setelah Facebook menuai kritik karena kebijakannya memungkinkan politisi menjalankan iklan politik berisi informasi palsu tentang layanannya. Kritik itu keluar dari sejumlah aktivis dan calon presiden Demokrat, Joe Biden.

Sebaliknya, jejaring media sosial Twitter, melarang iklan politik pada platformnya sejak Oktober 2019.

Ketika fitur baru Facebook yang baru itu digunakan, pengguna akan dapat mematikan iklan isu politik, pemilu dan sosial dari kandidat politik, Super PACs dan organisasi lain yang memiliki disclaimer politik yang dibayar oleh mereka.

Facebook mulai meluncurkan fitur ini kepada beberapa pengguna, hari ini, dan akan tersedia untuk semua pengguna di AS selama beberapa minggu ke depan. Fitur tersebut akan diperluas ke banyak negara yang memiliki aturan tentang iklan politik. 

Ketika pengguna menemukan salah satu iklan, akan ada opsi untuk mematikan semua iklan politik selamanya. Pengguna juga dapat menuju ke fitur pengaturan Facebook dan Instagram untuk mematikannya. Selain itu, pengguna yang telah memutuskan untuk mematikan iklan ini, dapat melaporkan iklan apa pun yang menurut mereka seharusnya tidak ditampilkan.

Selanjutnya, Zuckerberg juga mengumumkan bahwa Facebook akan membantu 4 juta orang agar bisa memilih melalui Voting Information Center. 

Voting Information Center akan ditampilkan di bagian atas News Feed pada media sosial Instagram dan Facebook. Opsi baru ini akan memasukkan informasi tentang bagaimana dan kapan memilih, cara mendaftar, cara memilih melalui surat dan cara memilih lebih awal.

“Saya percaya Facebook memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk mencegah penindasan pemilih yang secara tidak proporsional menargetkan orang kulit berwarna, tetapi untuk secara aktif mendukung keterlibatan, pendaftaran, dan partisipasi pemilih yang terinformasi dengan baik,” jelas Zuckerberg.