Virus Joker Kembali, Pengguna Android Harus Lebih Waspada
Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Belakangan nama virus Joker menjadi populer kembali di dunia maya. Bagaimana tidak, virus ini dapat menyusup pada delapan aplikasi di Google Play Store. Lebih parahnya, virus Joker bisa merampok data dan uang korbannya.

Oleh karena itu, pihak Kepolisian Belgia mengeluarkan peringatan kepada pengguna Android akan kemunculan kembali virus jahat tersebut, "Program jahat ini telah terdeteksi pada delapan aplikasi di Play Store yang telah ditekan oleh Google," ungkap Kepolisian Belgia.

Virus Joker merupakan virus yang mencuri uang dari dengan mendaftarkan pengguna berlangganan ke layanan berbayar tanpa persetujuan mereka, sehingga uang korban dikuras tanpa disadari.

"Anda akan terkejut melihat tagihan pada rekening bank atau kartu kredit di akhir bulan," ujar Kepolisian Belgia.

Tak perlu menunggu lama, Google kemudian menghapus aplikasi ini dari layanan toko daringnya setelah mendapat laporan bahwa delapan aplikasi tersebut mengandung malware. Namun ancaman virus Joker masih ada apabila aplikasi itu masih terpasang di smartphone pengguna, dan mereka disarankan untuk menghapusnya.

Asal Usul Virus Joker

Dikenal sejak 2017, virus Joker menginfeksi dan merampok korbannya dengan bersembunyi di aplikasi yang berbeda. Sejak saat itu, sistem pertahanan Google Play Store langsung menghapus sekitar 1.700 aplikasi yang mengandung virus Joker sebelum berhasil diunduh oleh pengguna.

Selanjutnya pada September 2020, virus Joker ditemukan pada 24 aplikasi Android yang mencatatkan lebih dari 500 ribu unduhan sebelum dihapus. Waktu itu, virus tersebut telah memengaruhi lebih dari 30 negara termasuk Amerika Serikat (AS), Brasil, dan Spanyol.

Peretas dapat mencuri hingga 7 dollar AS per minggu, kemungkinan nominal ini telah meningkat jauh lebih besar dalam beberapa bulan terakhir. Virus Joker diketahui merujuk pada keluarga malware yang disebut sebagai Bread, memiliki tujuan untuk melakukan peretasan tagihan di ponsel tanpa persetujuan pengguna.

Peneliti dari perusahaan Cybersecurity Quick Heal Security Lab, juga menjelaskan bahwa virus ini dapat memasukkan pesan teks, kontak, dan informasi lain di smartphone yang terinfeksi.

Faktor yang membuat malware ini lebih berbahaya adalah kemampuannya untuk melakukan berlangganan otomatis pengguna Android yang terpengaruh ke layanan berbayar, biasanya versi Premium atau paling mahal.

Pada awalnya, aplikasi yang terinfeksi virus Joker atau malware lain dari keluarga ini melakukan penipuan melalui SMS, tetapi kemudian mulai menyerang pembayaran online. Teknik ini memanfaatkan integrasi operator telepon dengan vendor, yang memudahkan pembayaran layanan meliputi tagihan seluler.

Daftar Aplikasi yang Mengandung Virus Joker

1. Auxiliary Message

2. Element Scanner

3. Fast Magic SMS

4. Free CamScanner

5. Go Messages

6. Super Message

7. Super SMS

8. Travel Wallpapers