Ilmuwan Israel Kembangkan Teknologi Komputer Paling Tipis, Ketebalan 2 Atom
Ilsutrasi teknologi komputer super tipis. (foto: Tel Aviv University)

Bagikan:

Jakarta – Ilmuwan Universitas Tel Aviv menerbitkan sebuah makalah di majalah Science tentang cara revolusioner untuk menyimpan informasi elektronik dalam skala yang sangat kecil. Tepatnya hanya setebal 2 atom.

Dengan memanfaatkan lapisan satu atom boron dan nitrogen, beberapa bahan paling stabil dan lembam yang ditemukan di alam, dan mengaturnya dalam struktur heksagonal berulang, para peneliti menciptakan sistem komputasi yang stabil yang mampu meningkatkan proses membaca informasi jauh melampaui teknologi saat ini.

Moshe Ben Shalom mengerjakan proyek tersebut dengan ilmuwan lain dari Raymond and Beverly Sackler School of Physics & Astronomy di TAU. Shalom mengatakan penelitian tersebut berasal dari rasa ingin tahu tentang perilaku atom dan elektron dalam bahan padat.

“Kami mencoba memahami, memprediksi, dan bahkan mengontrol sifat-sifat menarik dari partikel-partikel ini saat mereka mengembun menjadi struktur yang teratur yang kami sebut kristal. Di jantung komputer, misalnya, terletak perangkat kristal kecil yang dirancang untuk beralih di antara dua keadaan yang menunjukkan respons yang berbeda – 'ya' atau 'tidak', 'naik' atau 'turun', dll., ” kata Ben Shalom.

Tanpa dikotomi ini, tidak mungkin untuk mengkodekan dan memproses informasi. Tantangan praktisnya adalah menemukan mekanisme yang memungkinkan peralihan antar status dalam perangkat kecil, cepat, dan murah.

Ben Shalom menekankan bahwa struktur tipis revolusioner ini memungkinkan ingatan berdasarkan kemampuan kuantum elektron untuk melompat dengan cepat dan efisien melalui penghalang yang secara signifikan meningkatkan kecepatan, kepadatan, dan konsumsi energi perangkat elektronik.

“Konsep interlayer sliding sebagai cara orisinal dan efisien untuk mengontrol perangkat elektronik canggih sangat menjanjikan, dan kami menamakannya Slide-Tronics,” tambahnya.

Maayan Wizner Stern, seorang mahasiswa PhD yang memimpin penelitian tersebut, mengungkapkan harapannya bahwa terobosan ini akan meningkatkan perangkat elektronik yang ada dan memungkinkan cara-cara orisinal lainnya untuk mengendalikan informasi di perangkat masa depan.

“Selain perangkat komputer, kami berharap teknologi ini akan berkontribusi pada detektor, penyimpanan dan konversi energi, interaksi dengan cahaya, dll,” kata Stern. “Tantangan kami, seperti yang kami lihat, adalah menemukan lebih banyak kristal dengan derajat kebebasan baru dan licin.”