JAKARTA – Pembuat kendaraan listrik dan energi bersih asal AS Tesla Inc telah membuka stasiun pengisian tenaga surya dengan penyimpanan daya di tempat, di ibukota Tibet, Lhasa. Kabar ini muncul dari Weibo pada Rabu, 18 Agustus. Ini menjadi fasilitas energi pertama Tesla di China.
Tesla tidak memiliki showroom di Tibet, daerah terpencil dan miskin. Bahkan belum ada kabar, jika mobil listrik Tesla juga dipasarkan di daerah itu. Namun dalam postingannya, Tesla menyebut sinar matahari yang cukup di daerah pegunungan menjadi penyebab perpindahan tersebut.
China adalah pasar terbesar kedua Tesla, tetapi situs pengisian daya adalah yang pertama di negara itu dengan tenaga surya khusus dan penyimpanan daya di tempat. Sementara jaringan listrik China sebagian besar berbahan bakar batu bara, terutama berasal dari Indonesia.
Produsen mobil itu pindah ke bisnis tenaga surya pada tahun 2016 dengan pembelian SolarCity yang berbasis di California senilai 2,6 miliar dolar AS, dan mengatakan ingin mengembangkan bisnis energinya.
BACA JUGA:
Layanan surya perusahaan meliputi Solar Roof, sistem pembangkit listrik yang dimaksudkan agar terlihat seperti genteng biasa, dan Powerwall, yang dapat menyimpan daya yang dihasilkan oleh panel surya.
Tahun lalu, Tesla, yang membuat kendaraan listrik di Shanghai, memasang iklan lowongan kerja untuk manajer proyek penyimpanan tenaga surya dan energi di China. Ini menjadi proyek ambisius bagi Tesla di negara itu.