Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan e-commerce terbesar di dunia, Amazon menguatirkan masalah pencemaran lingkungan yang semakin marak terjadi. Salah satu bentuk kepeduliannya, dengan membuka kampanye Amazon Climate Pledge untuk mengurangi jumlah emisi dan limbah industri di masa depan. 

Dirangkum dari ZDNet, Rabu 24 Juni, Amazon menggelontorkan dana sekitar 2 miliar dolar AS atau setara Rp28 triliun untuk mengirangi efek gas rumah kaca. Hal ini sejalan dengan, inisiasi The Climate Pledge yang dimulai sejak 2019 lalu, agar menjadikan bumi zero karbon pada 2040 mendatang.

"Perusahaan dari seluruh dunia, segala ukuran dan tahapan akan dipertimbangkan, dari startup pra-produk hingga perusahaan mapan. Setiap investasi prospektif akan dinilai berdasarkan potensinya untuk mempercepat jalur menuju nol karbon dan membantu melindungi planet ini untuk generasi mendatang," ungkap pendiri sekaligus CEO Amazon, Jeff Bezos.

Amazon Climate Pledge Fund, nantinya akan berinvestasi pada perusahaan dan industri yang bergerak pada bidang usaha energi terbarukan. Sehingga kedepannya, industri transportasi dan logistik dapat memanfaatkan manufaktur serta material yang lebih ramah lingkungan. 

Untuk menjadi zero karbon, perusahaan e-commerce ini menargetkan sektor industrinya menggunakan sumber daya energi terbarukan dalam waktu lima tahun ke depan. Terlepas dari komitmen ini, sektor industri Amazon juga menghasilkan 51 juta metrik ton sampah.

Sampah-sampah ini berasal dari kardus kemasan yang digunakan untuk mengirimkan barang. Pasalnya kebanyakan, kardus kemasan yang digunakan tidak menggunakan bahan daur ulang, sehingga menjadi sampah yang sia-sia. 

Amazon juga sempat dikritik ratusan karyawannya, karena berinvestasi dengan industri gas dan minyak bumi. Di mana saat itu, Amazon tengah gencar-gencarnya mengkampanyekan gerakan reboisasi hutan dan lahan untuk memerangi perubahan iklim.