JAKARTA - Greta Thunberg, aktivis perubahan iklim asal Swedia menerima penghargaan 'Person of The Year' oleh Majalah Time. Itu artinya Greta menjadi yang termuda menerima penghargaan tersebut, mengingat usianya masih sangat belia sekitar 16 tahun.
Pada 2018, Greta Thunberg mulai menjalankan kampanye terkait lingkungan dengan mogok sekolah setiap jumat untuk melakukan aksi di depan gedung parlemen Swedia. Apa yang dilakukan Thunberg tersebut menjadi viral di seluruh dunia dan menjadi sebuah gerakan yang populer dengan tagar #FridaysForFuture
Thunberg semakin gencar menyuarakan ajakan untuk peduli terhadap perubahan iklim, menginspirasi banyak anak-anak di belahan dunia lain untuk ikut kampanyenya. Pada September 2019, ia hadir di Konferensi Iklim PBB yang digelar di New York, Amerika Serikat. Thunberg mengeluarkan amarahnya terhadap politisi yang menyuruh anak muda untuk mengatasi perubahan iklim dunia.
Greta Thunberg semakin membuktikan dirinya adalah bukan remaja biasa setelah ia kembali mengkritik politisi dan CEO perusahaan di konferensi perubahan iklim yang dilangsungkan di Madrid, Spanyol.
"Ancaman yang paling nyata adalah ketika politisi dan CEO seolah-olah melakukan aksi nyata, padahal mereka tidak melakukan apa-apa dan itu dilakukan oleh akuntan yang pintar dan tim humas yang kreatif," kritik Thunberg, dikutip dari BBC, Kamis 12 Desember 2019.
Meski demikian, tidak semua orang kagum akan sikap vokal Thunberg. Sebelum kehadirannya di konferensi perubahan iklim di Madrid, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyebut Thunberg 'anak nakal' setelah ia menyampaikan perhatiannya terhadap suku Indian di Amazon.
"Greta mengatakan bahwa orang-orang Indian tewas karena mereka membela Amazon. Sangat mengesankan bahwa pers memberi ruang bagi anak nakal seperti itu," ujar Bolsonaro.
Thunburg sebelumnya berselisih dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dipertanyakan ilmu iklim dan melawan banyak hukum iklim AS. Selain itu Presiden Rusia Vladimir Putin, juga pernah menyebutnya "remaja yang baik hati tetapi kurang informasi".
Tubuh Greta Thunberg memang kecil, namun nyalinya besar dengan satu tujuan; menyadarkan bahwa perubahan iklim itu nyata dan tidak bisa diselesaikan hanya dengan perwakilan sebuah perusahaan atau pemerintah. Meski ia kerap "digertak" oleh orang-orang yang jauh lebih dewasa darinya, Greta Thunberg tidak pernah mundur satu langkah pun, malah tekadnya lebih kuat.