Jepang Duduki Peringkat Pertama Superkomputer Tercepat di Dunia
Ilustrasi superkomputer ( Image by skeeze from Pixabay )

Bagikan:

JAKARTA - Jepang memang dikenal sebagai negara teknologi. Bahkan super komputer rakitan negeri sakura ini berhasil mengungguli kompetitornya, seperti China dan Amerika Serikat (AS). 

Mengutip The Verge, Selasa 23 Juni, Jepang berhasil menduduki peringkat pertama Top500 Superkomputer di dunia. Superkomputer buatan Jepang yang diberi nama Fugaku ini, bahkan bisa memproses data dua kali lebih cepat dari superkomputer yang telah ada. 

Sebagai perbandingan, Fugaku berhasil mengolah data dengan kecepatan 415.5 petaflops (satuan jumlah perhitungan yang dilakukan komputer, Petaflops artinya mampu melakukan proses pada tingkat quadrillion operasi per detik (1 quadrillion = 1 juta miliar)). Hasil itu 2,8 kali lebih cepat dari superkomputer buatan IBM yang berada di Oak Ridge National Laboratory di Tennessee. 

Dari keseluruhan rangking Top500, 226 superkomputer di antaranya merupakan hasil pengembangan China. Sedangkan 114 lainnya berasal dari Amerika Serikat di susul Jepang yang memiliki 30 perangkat superkomputer dengan agregat 644 petaflops.

Sejatinya penggunaan superkomputer, cukup banyak membantu para peneliti dan ilmuwan dalam mengolah data dengan cepat. Lembaga riset Riken sendiri menggunakan Fugaku untuk mengolah data dan informasi, dalam mendiagnosis obat yang cocok untuk COVID-19.

"Ini sangat luar biasa, sangat mengagumkan," kata wakil direktur penelitian Lawrence Berkeley National Laboratory, Horst Simon. 

Penamaan Fugaku sendiri dapat diartikan sebagai Gunung Fuji. Pengembangan sistem dan teknologi yang digunakan superkomputer ini, memakan biaya hingga 1 miliar dolar AS.

Superkomputer yang dikembangkan bersama lembaga riset Riken dan Fujitsu ini, menggunakan 48-core A6FX sebagai chipsetnya. Ini menjadi kali pertama, prosessor buatan ARM menduduki peringkat teratas sebagai basis komputer super kencang.

Pasalnya, kebanyakan superkomputer menggunakan konfigurasi chipset buatan Intel dan Advanced Micro Devices. Di sisi lain, Apple juga mulai melirik ARM sebagai mitra barunya dalam memproduksi perangkat Mac.