JAKARTA - Pada Rabu, 6 Desember, China mengumumkan sistem superkomputer baru yang dikembangkan secara domestik dan diklaim jauh lebih kuat daripada versi sebelumnya. Sistem superkomputer yang disebut "Tianhe Xingyi" diresmikan oleh National Supercomputing Center di Guangzhou, dalam acara industri di ibu kota Provinsi Guangdong di selatan China, seperti dilaporkan oleh agensi berita Xinhua.
Xinhua tidak memberikan lebih banyak detail tentang kekuatan komputasi sistem baru ini. Namun, laporan tersebut mengutip Lu Yutong, direktur pusat tersebut, yang menyatakan bahwa komputer baru ini menggunakan arsitektur yang dirancang di dalam negeri dan telah melampaui kinerja Tianhe-2, salah satu superkomputer tercepat China, dalam hal daya komputasi CPU, jaringan, penyimpanan, dan aplikasi.
Tianhe-2 sedang dikembangkan oleh National University of Defense Technology (NUDT) dan dihosting di National Supercomputing Center di Guangzhou. Tianhe-2 menduduki posisi teratas dalam daftar 500 sistem tercepat di dunia selama tiga tahun berturut-turut mulai dari tahun 2013.
BACA JUGA:
Namun komputer itu keluar dari posisi teratas pada tahun 2016, setelah pemerintah AS menempatkan NUDT dalam daftar hitam yang menghilangkan akses universitas tersebut ke prosesor Intel yang digunakan dalam superkomputernya.
Sistem superkomputer China lainnya yang terkenal termasuk Sunway TaihuLight, yang dikembangkan oleh National Supercomputing Center di Wuxi, yang menempati peringkat ketujuh pada daftar Juni 2023, sementara Tianhe-2 menempati peringkat kesepuluh.