Bagikan:

JAKARTA – Siapa sangka, 466 juta tahun lalu Bumi diyakini pernah memiliki cincin raksasa seperti planet Saturnus. Klaim ini didasarkan pada penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Earth and Planetary Science Letters, dikutip Minggu 24 November.

Cincin tersebut, menurut penelitian, terbentuk dari puing-puing asteroid besar yang hancur akibat tarikan gravitasi Bumi. Peristiwa ini diyakini terjadi setelah asteroid mengalami kerusakan akibat tumbukan-tumbukan lain sebelumnya.  

"Asteroid tersebut kemungkinan besar sudah rusak akibat tumbukan sebelumnya, sehingga lebih mudah hancur akibat gaya pasang surut Bumi," jelas Andrew Tomkins, ahli geologi sekaligus profesor ilmu Bumi dan planet di Universitas Monash, Melbourne, Australia.  

Puing-puing yang dihasilkan kemudian membentuk cincin di sekitar Bumi, mirip dengan cincin Saturnus yang terdiri dari puing-puing bulan es.  

Para peneliti juga mengungkapkan bahwa cincin ini kemungkinan terbentuk di sepanjang khatulistiwa Bumi akibat pembengkakan ekuatorial, sebuah mekanisme yang juga menjelaskan bagaimana cincin Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus terbentuk di sepanjang bidang ekuatorial planet masing-masing.  

Penelitian ini memberikan wawasan baru tentang sejarah tata surya kita dan menunjukkan bahwa Bumi pernah mengalami fenomena yang kini hanya terlihat pada planet raksasa gas di tata surya.