JAKARTA - Sebentar lagi diketahui Teleskop Luar Angkasa James Webb akan memulai operasi sainsnya, dan para peneliti sekarang sedang mempersiapkan tujuan atau target sains mereka. Para peneliti nantinya memilih objek yang akan dipelajari Teleskop Webb, serta galaksi jauh dan bintang jauh di Tata Surya ini
“Saya memimpin tim astronom yang sama bersemangatnya untuk mulai mengunduh data. Teleskop Webb dapat mendeteksi cahaya redup dari galaksi paling awal, tetapi tim saya akan mengamati lebih dekat ke rumah (Tata Surya). Mereka akan menggunakan Webb untuk mengungkap beberapa misteri yang berlimpah di Tata Surya kita," ungkap ilmuwan interdisipliner Webb untuk pengamatan Tata Surya, Heidi Hammel.
Mungkin sedikit mengejutkan bahwa para peneliti hanya melihat objek terdekat, di halaman belakang kosmik Tata Surya, mengingat betapa kuatnya Teleskop Webb yang sebenarnya bisa mengamati objek lebih jauh.
Namun, dengan mengamati target di Tata Surya, peneliti dapat menguji batas kemampuan Teleskop Webb, seperti kemampuannya mendeteksi sumber cahaya redup (cincin Jupiter) yang dekat dengan sumber cahaya terang (seperti Jupiter).
Melansir Digital Trends, Selasa, 24 Mei, untuk melihat objek lebih jauh, para penelit bisa menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble yang telah mencitrakan Jupiter dengan detail yang menakjubkan dan digunakan untuk mengamati planet-planet luar.
"Program kami akan mengamati objek di seluruh Tata Surya. Kami akan mencitrakan planet raksasa dan cincin Saturnus, jelajahi banyak Objek Sabuk Kuiper, menganalisis atmosfer Mars, melakukan studi rinci tentang Titan dan banyak lagi!," kata Hammel.
BACA JUGA:
"Ada juga tim lain yang merencanakan observasi di tahun pertama, 7 persen dari waktu Teleskop Webb akan difokuskan pada objek di dalam Tata Surya kita," imbuhnya.
Dijelaskan Hammel, itu termasuk dalam pengamatan yang direncanakan seperti studi bulan Jupiter Europa, yang memiliki beberapa aktivitas air yang menarik di lingkungannya.
Europa adalah lokasi yang menjanjikan untuk mencari dunia layak huni di luar Bumi karena memiliki lautan cair di bawah kerak es, dan para peneliti telah mengamati gumpalan uap air yang terlempar dari bawah permukaan sana.
Nantinya, Teleskop Webb akan mengambil gambar Europa beresolusi tinggi untuk melihat permukaannya dan memburu gumpalan ini. Instrumen spektroskopi Teleskop Webb dapat melihat komposisi kimianya dengan melihat panjang gelombang cahaya yang diserap.