Bagikan:

JAKARTA - Setelah memakan waktu selama berbulan-bulan, Teleskop Luar Angkasa James Webb kini semakin dekat untuk memulai misi sainsnya dengan memeriksa instrumennya sebagai tahap akhir.

Diketahui cermin dan instrumen dari Teleskop Webb sudah sepenuhnya selaras, saat ini teleskop raksasa tersebut tengah bersiap-siap menugaskan instrumennya untuk memulai misi.

Teleskop Webb sendiri memiliki empat instrumen, yakni Near-Infrared Camera (NIRCam), Near-Infrared Spectrometer (NIRSpec), Near-Infrared Imager and Slitless Spectrometer (NIRISS) / Fine Guidance Sensor (FGS), dan Mid-Infrared Instrument (MIRI).

Namun sebelum misi dimulai, para ilmuwan Teleskop Webb perlu memeriksa bahwa setiap bagian dari instrumen akan bekerja persis sebagaimana mestinya sehingga teleskop dapat seakurat mungkin mengintip planet asing.

Keempat instrumen sudah dinyalakan dan didinginkan hingga mencapai suhu pengoperasiannya. Untuk memeriksa komponennya, tim komisioning mengoperasikan mekanisme instrumen seperti roda yang mengontrol filter, kisi-kisi, dan mikroshutter NIRSpec seperti jendela kecil yang dapat dibuka serta ditutup untuk memotret ratusan target sekaligus.

Kemudian ke kalibrasi instrumen, di mana setiap instrumen akan mengumpulkan data dari target sains dan kemudian disesuaikan untuk memastikan keakuratannya.

"Kalibrasi astrometri dari setiap instrumen memetakan piksel pada detektor ke lokasi yang tepat di langit, untuk memperbaiki distorsi optik kecil namun tak terhindarkan yang ada di setiap sistem optik. Kami melakukan ini dengan mengamati bidang astrometri Teleskop Webb, sepetak kecil langit di galaksi terdekat, Large Magellanic Cloud," ungkap ilmuwan komisioning utama untuk Teleskop Webb, Scott Friedman.

Melansir Digital Trends, Minggu 8 Mei, Large Magellanic Cloud adalah objek astronomi terkenal, yang sebelumnya telah diamati dengan sangat akurat oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Artinya, para ilmuwan sudah memiliki perbandingan yang sangat baik untuk mereka lihat dengan Teleskop Webb. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengkalibrasi distorsi optik kecil di instrumen.

"Mengkalibrasi distorsi ini diperlukan untuk menempatkan target sains secara tepat pada bidang pandang instrumen," jelas Friedman.

"Misalnya, untuk mendapatkan spektrum seratus galaksi secara bersamaan menggunakan rakitan microshutter NIRSpec, teleskop harus diarahkan sehingga setiap galaksi berada pada rana yang tepat, karena ada seperempat juta rana," imbuhnya.

Selanjutnya, para tim juga akan menguji ketajaman gambar yang dikumpulkan dari masing-masing instrumen, dan menguji apakah instrumen dapat dengan benar menunjuk ke target yang diberikan.

Langkah terakhir, memeriksa apakah instrumen dapat melacak target bergerak, yang tidak diperlukan untuk sebagian besar pengamatan karena targetnya sangat jauh, tetapi berguna untuk melihat target seperti asteroid dan komet di Tata Surya.

"Kami masih memiliki sifat dan kemampuan penting dari instrumen untuk diuji, diukur, dan didemonstrasikan. Ketika ini selesai, kita akan siap untuk memulai program sains hebat yang telah ditunggu-tunggu oleh para astronom dan publik. Kita hampir sampai," tutur Friedman.