Bagikan:

JAKARTA - Sektor bisnis di Inggris diminta harus segera mempertimbangkan untuk mempercepat migrasi ke penyimpanan cloud mereka guna membantu mengatasi perubahan iklim.

Hal itu diminta oleh Departemen Bisnis, Energi, dan Strategi Industri (BEIS) pemerintah Inggris, yang telah mengeluarkan serangkaian langkah yang harus dipertimbangkan oleh bisnis untuk membantu mengekang emisi karbon yang dihasjlkan perusahaan mereka.

Dengan cara membuat perubahan pada teknologi yang mereka gunakan dan beli untuk menjalankan perusahaan. Saat ini pemerintah Inggris meminta sektor bisnis di seluruh negeri turut mendukung kampanye emisi nol-bersih penanggulangan perubahan iklim, mereka juga ditantang untuk mengambil tindakan mengurangi jejak karbon pada 2030.

"Net-zero berarti Anda tidak memasukkan lebih banyak karbon ke atmosfer daripada yang Anda keluarkan. Melalui proses komitmen pemerintah yang didukung PBB, Anda bergabung dengan komunitas internasional yang terdiri dari ribuan bisnis yang berpikiran sama," tulis pengumuman kampanye itu seperti dikutip dari Computer Weekly, Senin 16 Agustus.

Dan untuk pembelian teknologi, BEIS mengatakan satu tindakan yang harus diambil perusahaan adalah mempertimbangkan untuk memindahkan lebih banyak infrastruktur TI di lokasi mereka ke cloud publik daripada terus menyimpannya di dalam pusat data pribadi mereka sendiri.

“Penyedia cloud besar umumnya lebih hemat energi daripada pusat data perusahaan tradisional. Itu berkat efisiensi operasional dan peralatan TI, efisiensi infrastruktur pusat data, dan pemanfaatan energi terbarukan yang lebih tinggi. Jadi pertimbangkan untuk pindah dari server lokal ke cloud," ujar kampanye tersebut.

Pemerintah Inggris juga mendesak pembeli TI untuk mengaudit data yang telah mereka simpan di lokasi, guna menilai apakah data tersebut layak disimpan dalam jangka panjang.

Raksasa Teknologi Ikut Andil Atasi Perubahan Iklim

Tiga besar penyedia cloud publik seperti Amazon, Google, dan Microsoft telah membuat kemajuan dan berjanji dalam beberapa tahun terakhir akan meningkatkan jumlah energi terbarukan yang mereka gunakan untuk memberi daya pada pusat data mereka.

Amazon Web Services (AWS) misalnya, mengklaim bahwa seluruh operasinya akan didukung oleh sumber terbarukan pada 2025, sementara tim Google Cloud mengumumkan komitmennya untuk memastikan seluruh bisnis globalnya akan berjalan dengan energi bebas karbon menjelang 2030.

Selain berkomitmen untuk membuat semua pusat datanya diberdayakan oleh energi terbarukan pada 2025, Microsoft juga telah berjanji untuk membangun pusat daur ulang perangkat keras di lokasi di setiap situs pusat data baru dan yang sudah ada, ini merupakan masukan lain dari rekomendasi BEIS.

Perwakilan bisnis pemerintah, Andrew Griffith mengatakan saran yang dikeluarkan oleh BEIS adalah langkah positif yang dapat dilakukan semua bisnis untuk membantu mengurangi emisi karbon mereka.

"Dari membeli peralatan hemat energi hingga mencari penyedia cloud besar, langkah-langkah kecil ini secara kolektif dapat membuat perbedaan besar dalam membantu kita melawan perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan lebih berkelanjutan," kata Griffith.