Bagikan:

JAKARTA - TikTok berhasil merebut posisi Facebook sebagai aplikasi medsos yang paling banyak diunduh. Laporan terbaru yang diluncurkan Nikkei Asia, Selasa 10 Agustus, mencakup daftar aplikasi paling banyak diunduh di dunia, Asia (tidak termasuk China), Amerika Serikat (AS), China, dan Japan.

Diketahui, pertumbuhan jumlah unduhan TikTok tidak jauh dari faktor pandemi selama 2020 yang menyebabkan banyak masyarakat berada di rumah. Di samping itu, dari segi demografis, TikTok juga dipenuhi pengguna lintas generasi dan jenis kelamin. Tidak hanya gen Z, tapi bahkan orang tua juga mengunduh aplikasi berbagi video pendek tersebut.

Pertumbuhan TikTok juga dipercepat oleh pemerintah AS yang sebelumnya melarang TikTok dan WeChat selama Donald Trump menjabat. Namun, larangan itu dicabut oleh Presiden AS Joe Biden ketika ia menjabat, sehingga TikTok bisa melesat kembali di AS.

Keberhasilan TikTok telah menarik perbandingan dengan beberapa aplikasi serupa, seperti Instagram Reels dan YouTube Shorts. Kedua fitur tersebut juga menunjukkan pertumbuhan, tetapi tetap saja tidak bisa menyaingi TikTok.

Sementara sebagian besar platform media sosial terus bergulat dengan masalah privasi dan enkripsi, TikTok tampaknya terus berkembang bahkan tanpa kontrol. TikTok tetap menjadi lahan subur bagi para seniman pasca pandemi, mereka kerap menggunakan platform untuk menyalurkan pandangan dan bakatnya.

Sementara itu, Facebook menempati posisi kedua dalam urutan, sama dengan peringkatnya pada 2019 lalu. Kemudian, Facebook Messenger yang sebelumnya berada di posisi pertama, turun jauh ke posisi kelima, melewati WhatsApp dan Instagram yang masing-masing berada di urutan ketiga dan keempat.

Sebelumnya, TikTok juga dilaporkan menjadi aplikasi non-Facebook pertama yang meraih total unduhan 3 miliar.

Sepertinya Mark Zuckerberg harus berfikir keras mencari solusi untuk merebut peringkat utama.