Jangan Sembarang Akses Konten Porno di Ponsel, Waspada Malware Mengintai
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Banyak cara yang dilakukan penjahat siber untuk mengelabui korban dan mengambil keuntungan. Salah satunya melalui situs pornografi atau platform konten dewasa.

Berdasarkan penelitian Kaspersky, jumlah pengguna ponsel yang diserang oleh konten pornografi tumbuh dua kali lipat pada 2019, mencapai 42.973 pengguna dibandingkan data 2018, yaitu 19.699 pengguna.

Konten dewasa menjadi salah satu cara yang paling mencolok dari para pelaku kejahatan siber menginfeksi perangkat korban.

"Meskipun kami belum menyaksikan banyak perubahan dalam teknik yang digunakan oleh para pelaku kejahatan siber, statistik menunjukkan bahwa topik ini tetap menjadi sumber ancaman dan pengguna perlu menyadari hal itu, segera lah untuk mengambil langkah-langkah demi melindungi akses ke data berharga yang di simpan pada perangkat," ungkap peneliti keamanan di Kaspersky, Dmitry Galov dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Rabu, 17 Juni.

Sebenarnya, kejahatan siber yang melibatkan phishing, spam dan bahkan ransomware yang terkait “porno” sudah ada sejak lama. Kini, para pelaku terus memperluas serangan dan menyempurnakan metodenya.

Seiring meningkatnya kegunaan perangkat seluler, mulai dari pekerjaan hingga hiburan, ancaman seluler terkait dengan pornografi jadi lebih relevan.

Kaspersky memeriksa seluruh file yang disamarkan sebagai video porno atau paket instalasi terkait konten dewasa pada Android dan menjalankan 200 tagging porno populer terhadap basis data ini.

Analisis menunjukkan hasil untuk 105 tagging pada 2018 dan 99 tagging pada 2019, tidak semua konten porno digunakan pelaku kejahatan siber untuk menargetkan korban mereka. Sementara, analisis tambahan menunjukkan, konten yang dinilai sebagai kekerasan jarang digunakan untuk menyebarkan malware.

Selanjutnya, pada 2019 lebih sedikit tagging yang digunakan untuk menyebarkan ancaman, dengan disamarkan sebagai konten porno. Tapi, jumlah pengguna yang diserang justru meningkat mencapai 42.973 pengguna dibandingkan pada 2018. 

Menariknya, tren berlawanan terlihat untuk ancaman pada PC, yang turun hampir 40 persen. Memanfaatkan konten iklan untuk mengarahkan pengguna kehalaman yang tidak diinginkan, menjadi ancaman seluler paling menonjol baik dalam variasi maupun jumlah pengguna. Dari 10 ancaman teratas terkait pornografi bagi pengguna ponsel pada tahun 2019, tujuh di antaranya termasuk dalam kategori ancaman ini.

Data malware (Foto: dokumentasi Kapersky Security Network)

Selain itu, Kaspersky menemukan, masalah privasi menjadi perhatian bagi pengguna ketika mengaitkannya dengan konten dewasa. Mulai dari gambar pribadi yang bocor hingga langganan situs pornografi premium ilegal, informasi ini tetap diminati dengan kata “seks” yang terus menjadi topik digunakan oleh penjahat siber sebagai cara mudah dalam menghasilkan uang. Penipuan sextortion juga telah mendapatkan momentumnya dan menjadi sebuah industri yang terpisah.

Berikut cara agar tidak terjebak dengan kejahatan siber berkedok konten pornografi maupun iklan palsu, di antaranya:

1. Perhatikan keaslian situs web. Jangan pernah mengunjungi situs web sampai Anda yakin itu sah dan kunjungi situs yang berformat https. Konfirmasikan bahwa situs web tersebut asli dengan memeriksa ulang format URL atau ejaan nama perusahaan serta mencoba mencari ulasan situs yang tampaknya mencurigakan bagi Anda.

2. Tambal perangkat lunak pada PC Anda segera setelah pembaruan keamanan untuk bug terbaru tersedia.

3. Jangan mengunduh perangkat lunak bajakan dan konten ilegal lainnya. Bahkan jika Anda diarahkan ke halaman web dari situs web yang sah.

4. Memblokir instalasi program dari sumber yang tidak dikenal pada pengaturan smartphone Anda dan hanya menginstal dari toko aplikasi resmi.