3 Cara Mudah Jika Ingin Lihat Hujan Meteor dan Bulan Biru
Cara terbaik melihat hujan meteor adalah di padang atau tanah lapan terbuka. (foto: unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Manusia telah mempelajari langit dan rasi bintang selama ribuan tahun. Musim pengamatan Bintang di Portland kini sedang berlangsung, jadi inilah saatnya untuk pergi ke luar dan melihat bintang-bintang yang telah dilihat nenek moyang kita selama berabad-abad. 

Adanya tiga hujan meteor yang akan datang dan bulan biru, Anda tidak akan kehabisan hal untuk dipindai. Presiden Rose City Astronomers, Margaret McCrea, menjelaskan beberapa tips tentang cara mendapatkan hasil maksimal dari pengalaman mengamati bintang Anda.

Apa yang harus dibawa?

Untuk memaksimalkan pengalaman mengamati bintang, Anda harus menyiapkan alat yang tepat: pakaian hangat, makanan ringan, air, dan sesuatu yang empuk untuk diduduki, seperti selimut atau bantal.  

Selanjutnya, Anda memerlukan bagan bintang. McCrea merekomendasikan planisphere, yang merupakan roda yang dapat Anda sesuaikan dengan tanggal dan waktu Anda memandang. Ada juga aplikasi yang dapat Anda unduh di ponsel Anda, seperti Stellarium, Skyview Lite, dan Star Map, antara lain. Dia juga merekomendasikan membawa buku catatan untuk menandai apa yang Anda lihat dan kapan.

Meskipun teleskop adalah alat klasik untuk melihat bintang, Anda tidak perlu membelinya. Rose City Astronomers menawarkan perpustakaan teleskop untuk anggota yang telah aktif setidaknya tiga bulan; perpustakaan umum di Newberg juga memiliki teleskop yang tersedia untuk checkout. Jika Anda seorang pemula sehingga Anda bertanya-tanya jenis teleskop apa yang terbaik, McCrea menyarankan untuk memulai dengan yang lebih kecil — teropong juga merupakan pilihan yang bagus.

Untuk di Indonesia, banyak pula tersedia teleskop luar angkasa dan teropong bintang yang banyak di jual di aplikasi digital seperti Tokopedia atau Bukalapak. Harga di kisaran Rp500 ribu hingga puluhan juta rupiah. Tergantung selera dan kemampuan keuangan Anda untuk membelinya. 

Ponsel, sepertinya kurang berguna,  karena cahaya putih yang Anda serap dari semua pengguliran itu akan membuat mata Anda hampir tidak mungkin menyesuaikan diri untuk melihat sebagian besar bintang. Anda dapat menggunakan fitur malam di ponsel untuk membantu mata menyesuaikan dengan mengurangi intensitas cahaya biru. Konsumsi Alkohol dan obat-obatan lain juga mengacaukan penglihatan Anda, jadi tidak disarankan untuk minum dan menatap.

Di mana melihatnya?

Tip yang paling sering didengar untuk mengamati bintang adalah: lihat ke atas. Anda belajar dengan melihat secara konsisten, menemukan pola atau titik terang yang dapat berupa bintang atau planet, dan mencatat posisi matahari atau bulan. Bercak kabur bisa berupa gugus bintang, atau awan gas dan debu tempat bintang-bintang baru terbentuk.

Untuk lokasi sebenarnya, di taman yang luas atau padang sehingga tidak ada polusi cahaya  dan tidak terhalang oleh gedung dan pohon yang tinggi. Namun, jika Anda tidak bisa keluar kota pada malam hari, cobalah untuk mencapai titik setinggi mungkin di rumah Anda, untuk mengatasi polusi cahaya.

Beberapa tempat paling populer untuk memandang dekat Portland adalah Rooster Rock dan L.L. Stub Stewart State Park.  Jika di Jakarta, mungkin daerah sekitar Puncak, Bogor menjadi lebih pas. 

Apa yang harus dicari?

Sekarang adalah waktu terbaik untuk melihat bintang, karena musim menonton kami adalah antara Juli dan September. Tanggal 28-29 Juli membawa dua hujan meteor: Delta Aquarid dan Alpha Capricornid. Saran terbaik McCrea untuk ini adalah mengeluarkan kasur udara dan berbaring sambil menyaksikan meteor melesat di langit. Jika Anda akhirnya melewatkan dua peristiwa itu, maka pertunjukan meteor Perseid selanjutnya adalah pada tanggal 12 hingga 13 Agustus. Jika hujan meteor belum bisa terlihat maka carilah bulan biru pada 22 Agustus.

Selamat menikmati!