JAKARTA - Akhir pekan ini langit akan disuguhi fenomena hujan meteor Perseid yang mencapai puncaknya pada 12 dan 13 Agustus.
Hujan meteor Perseid merupakan peristiwa langit di mana sejumlah meteor memancar atau berasal, dari satu titik di langit malam yang disebut Radiant.
Dijuluki Perseid karena Radiant terletak di dekat konstelasi utama Perseus, sang pahlawan saat aktivitas maksimum. Fenomena ini berasal dari pecahan komet besar bernama Swift-Tuttle, yang mengorbit matahari setiap 133 tahun sekali.
Ketika jalur Bumi bersinggungan dengan bidang puing-puing komet, hujan tahunan itu terjadi. Perseid sendiri adalah hujan meteor paling populer yang telah aktif dari 14 Juli dan memudar seiring waktu sampai 1 September.
Mereka akan mencapai puncaknya pada malam antara 12 hingga 13 Agustus, tergantung tahunnya yang terlihat dari belahan bumi utara.
Normalnya jika dilihat dari wilayah pedesaan, sebanyak 50 hingga 70 per jam meteor Perseid akan menampilkan dirinya hanya beberapa jam sebelum fajar.
“Angka yang digunakan untuk menggambarkan jumlah meteor yang Anda lihat per (jam) disebut Tarif Per Jam Zenith. Ini adalah berapa banyak meteor yang dapat Anda lihat dalam kondisi paling gelap dengan asumsi memancar dari titik tertinggi di langit," kata Direktur Planetarium Abrams di Michigan State University, Dr. Shannon Schmoll.
Saat peristiwa ini terjadi, Bulan akan menjadi bulan sabit yang memudar dan 10 persen diterangi selama puncak hujan meteor 2023, seperti dikutip dari CNN Internasional dan AMS Meteors, Jumat, 11 Agustus.
BACA JUGA:
“Dengan 10 persen bulan sabit memudar yang diterangi, itu berarti setiap cahaya bulan yang kita dapatkan akan berkurang dan tidak menghilangkan bintang-bintang redup,” ucap Schmoll.
"Itu juga tidak akan naik sampai hampir jam 4 pagi (ET), artinya Anda punya waktu untuk melihat hujan meteor tanpa ada cahaya bulan yang mengganggu," imbuhnya.
Untuk pengalaman menonton terbaik, astronom amatir harus berada di area tanpa polusi cahaya dan memeriksa prakiraan cuaca setempat karena langit mendung dapat menghalangi pandangan.
Selain Perseid, hujan meteor lainnya juga akan menghiasi langit malam tahun ini, seperti Orionid (21 Oktober), Taurid Selatan (4-5 November), Taurid Utara (11-12 November), Leonids (17-18 November), Geminid (13-14 Desember), dan Ursid (21-22 Desember).