JAKARTA - Dua buah mobil listrik besutan General Motors (GM) baru-baru ini dikabarkan mengalami kebakaran saat mengisi daya baterainya. Tidak butuh waktu lama, perusahaan kemudian mengumumkan recall kepada lebih dari 50 ribu unit Chevrolet Bolt EV yang diproduksi pada 2017 hingga 2019.
Perusahaan mengatakan, recall ini dimaksud karena ditemukannya masalah serius pada bagian baterai mobil ini yang dapat membuat mobil listrik terbakar.
Begitupun dengan Departemen National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) di Amerika Serikat (AS) yang juga turut mengeluarkan peraturan bahwa pemilik mobil listrik Chevrolet Bolt 2017 hingga 2019 tidak boleh memarkir mobil mereka di dalam ruangan, atau membiarkannya mengisi daya semalaman tanpa pengawasan.
"Pemilik Chevrolet Bolt EV 2017-2019 agar segera memarkir kendaraan mereka di luar sampai pemberitahuan lebih lanjut, karena potensi kebakaran tanpa pengawasan di baterai tegangan tinggi, yang terletak di bawah bantalan bawah kursi belakang mobil," tulis pengumuman NHTSA.
BACA JUGA:
Satu insiden kebakaran terjadi di luar rumah seorang legislator negara bagian Vermont pada awal bulan ini, sementara yang lainnya terjadi di New Jersey. Menurut NHTSA, baterai di kendaraan ini termasuk dalam peringatan keselamatan dapat mengeluarkan asap dan terbakar.
“Di GM, keselamatan adalah prioritas tertinggi kami, dan kami bergerak secepat mungkin untuk menyelidiki masalah ini," ungkap juru bicara GM kepada CNBC Internasional, Senin 19 Juli.
Dari tindakan recall itu, GM menarik hampir 51.000 mobil listrik Bolt di AS. perusahaan ini mengeluarkan pembaruan untuk mobil listrik itu dengan membatasi pengisian baterai hingga 90 persen dari muatan penuh.
Demi meningkatkan keamanan lainnya, GM juga akan menginstal software diagnostik pada mobil-mobil itu guna mencegah kebakaran lagi. Mereka juga berjanji untuk menguji dan mengganti baterai yang tidak normal.
Sebagian alasan laporan kebakaran Bolt yang sedang berlangsung menjadi perhatian yang tengah terjadi adalah karena fakta model 2017 hingga 2019 menggunakan sel yang sama dengan Hyundai Kona.
Kedua perusahaan itu memasok baterai untuk kendaraan listriknya dari LG Chem. Tahun lalu, Hyundai menarik kembali 25.564 mobil listrik Kona setelah lebih dari belasan insiden kebakaran terjadi dan kemudian mengganti baterai tersebut di 75.680 kendaraan.