Tahun 2050 Bitcoin Jadi Mata Uang Utama Dunia, Ini Kata Survey
Tahun 2050, para ahli memprediksi bitcoin bisa menjadi mata uang utama dunia. (foto: Aleksi Räisä)

Bagikan:

JAKARTA - Bitcoin, mata uang kripto yang paling banyak diperdagangkan di dunia, akan melampaui uang yang dikeluarkan oleh bank sentral sebagai bentuk keuangan dominan di seluruh dunia dalam waktu kurang dari 30 tahun. Pernyataan ini muncul dalam sebuah diskusi panel tentang spesialis fintech YANG dilakukan oleh Finder.com, Jumat 16 Juli.

Finder.com, situs perbandingan keuangan pribadi, menyatakan sebanyak 54 persen dari 42 ahli kripto yang disurvei memperkirakan apa yang disebut hiperbitcoinisasi atau saat bitcoin menyalip keuangan global, diperkirakan terjadi pada tahun 2050. Bahkan 29 responden, menyatakan jika peristiwa itu bisa terjadi lebih cepat, pada tahun 2035.

Proyeksi tersebut muncul pada saat minat yang terus meningkat di pasar cryptocurrency di antara investor institusi dan ritel. Apalagi karena sebagian besar bank sentral sedang melakukan usaha untuk membuat mata uang digital, mulai dari penelitian hingga program percontohan.

“Beberapa negara akan memanfaatkan BTC sebagai mata uang pilihan utama mereka. Dengan sirkulasi tetap, kemudahan transfer, ini akan membantu mereka dengan baik untuk beralih ke model “tanpa bank” yang melekat pada ekosistem ini,” kata Joseph Raczynski, pakar teknologi masa depan, kepada Finder.com. Dia mengharapkan pada tahun 2025 bitcoin bisa menyalip mata uang fiat dan, pada saat itu, harganya bisa menjadi 150.000 dolar AS.

El Salvador kini tengah melakukan terobosan untuk menjadi negara pertama yang mengadopsi bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Penggunaan akan dimulai pada bulan September 2021 setelah disetujui oleh anggota parlemen pada bulan Juni. 

Sebanyak 55% panelis juga memprediksi bitcoin akan menjadi mata uang pilihan di negara berkembang. Hal ini muncul saat Finder.com menanyakan kepada para panelis tentang penggunaan bitcoin di negara-negara tersebut khususnya sehubungan dengan tindakan El Salvador dan Venezuela yang mulai menggunakan bitcoin sebagai cara untuk mengatasi hiperinflasi.

Akan tetapi 44% dari 41 responden memprediksi hiperbitcoinisasi tidak akan terjadi sama sekali. Di antara para panelis ini terdapat Lee Smales, seorang profesor di University of Western Australia.

“Pada akhirnya saya pikir Bitcoin (dan banyak aset mata uang kripto lainnya) akan kalah dari mata uang digital bank sentral,  banyak di antaranya akan ditayangkan pada akhir dekade ini,” kata Smales.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kepada anggota parlemen AS minggu ini bahwa mata uang kripto telah gagal menjadi metode pembayaran yang layak dan bahwa mata uang digital resmi AS dapat melemahkan kebutuhan akan mata uang kripto atau stablecoin. 

Hal itu dikatakan Powell dalam sebuah makalah penelitian tentang apakah Fed harus menetapkan mata uang digital kemungkinan akan diterbitkan pada bulan September.

Sementara menurut survei tahun 2020 oleh Bank for International Settlements, sebanyak 86% bank sentral juga tengah mengeksplorasi manfaat dan kekurangan mata uang digital bank sentral, atau CBDC, 

Melihat harga bitcoin pada tahun 2021, 61% panel Finder.com mengatakan bitcoin saat ini undervalued. Rata-rata, panel memperkirakan bitcoin akan naik ke 66,284 dolar AS pada akhir tahun. Bitcoin pada hari Jumat lalu diperdagangkan di bawah 32.000 dolar AS dan menunjukkan kinerja mingguan terburuk selama lebih dari sebulan.